Diberdayakan oleh Blogger.

Laporkan Penyalahgunaan

REVIEW SHARING THOUGHT TRAVEL

Amelia Utami.

"I never mean to start blogging, I think it's late. But if I didn't start to write, I would never start nothing"




Judul  : Jingga untuk Matahari

Woooohhh, setelah menunggu lima purnama kalau kata Rangga sih 😆 atau lebih tepatnya lima tahun menunggu, akhirnya buku ketiga dari seri Jingga dan Senja terbit juga. Padahal saya udah pasrah kalau emang cerita Ari dan Tari ini nggak berlanjut. Ya bayangin aja, saya membaca buku keduanya, Jingga dalam Elegi, tahun 2011. Saat saya kuliah semester 2! 😅 and now....yes now.... saya sudah bekerja dan sudah pasti bukan remaja lagi 😢.

Mengutip salah satu reader novel ini di goodreads yang mengatakan bahwa novel Jingga untuk Matahari ini ibarat mantan yang udah lama kita lupain, terus kita udah berhasil move on dan hidup kita baik-baik saja tanpa dia, tapi tiba-tiba setelah bertahun-tahun lamanya eh dia nongol lagi. Saya setuju dengannya. Untuk ukuran novel yang di nanti-nanti setelah sekian lama, saya antusias. Saking senengnya, saya sampe bela-belain PO demi dapet tanda tangan mbak Esti (mengoleksi novel-novelnya dari dulu, baru kali ini dapet tanda tangannya. Norak ya? Bodo! 😝).

Balik lagi, ibarat mantan tadi...ketika saya selesai membacanya, saya hanya merasakan feeling nostalgia, tanpa bisa jatuh cinta lagi. Bukan, bukan karena novel ini jelek. Ada beberapa hal dalam novel ini yang membuat dahi saya mengerut  :
  1. Untuk ukuran novel teenlit, Jingga untuk Matahari ini terlalu tebal bagi saya. Total 440 halaman, bo! Dengan kesibukan saya di kantor, saya butuh satu bulan untuk menyelesaikan novel ini. Hmmm pantes ya harga novelnya juga lumayan mahal. Untung udah kerja. Hehehe apa banget lah nggak penting.
  2. Dengan jumlah halaman yang banyak itu, saya berharap bisa kembali menikmati romansa epic Tari-Ari, tapi ternyata porsi cerita mereka berdua sedikit banget. Total dari 440 halaman, kebanyakan cerita berpusat pada Ata, saudara kembar Ari. Padahal kalau boleh jujur, saya nggak suka sama tokoh Ata. Bodo amet mukanya sama cakep kaya Ari. Ata itu lebih ke....naon sih ai maneh. Gitu loh. Mending Ari nggak usah punya saudara kembar lagi 😑
  3. Banyak adegan yang di ceritain terlalu bertele-tele. Contohnya adegan mengawal Ata. Menurut saya agak berlebihan sih. Untuk menggambarkan seberapa hebohnya kehadiran Ata sampai harus di kawal, saya harus membaca beberapa halaman padahal inti adegannya adalah mengawal Ata. Ya mungkin supaya feel-nya dapet kali ya, tapi buat saya sedikit bosan.
  4. Masih dengan jumlah halaman yang banyak, saya pikir teka teki masa lalu keluarga Ari terkuak semua dan konflik pelan-pelan terselesaikan. Memang sih satu persatu rahasia Ari terbongkar dan makin seru dengan eksisnya tokoh Papa (yang di dua buku sebelumnya, tokoh Papa ini kaya ada, kaya nggak), tapi ternyata masih banyak teka teki yang belum terkuak. Contohnya : seperti apakah kehidupan Papa Ari setelah menikah lagi dengan tante Icha? Apakah mereka memiliki anak? Kapan persisnya mereka jatuh cinta? Laaah kan saya jadinya kepo. Soalnya saya shock juga kalau Papa Ari sudah menikah lagi 😩. Dan konflik makin ruwed dengan hadirnya Angga kembali dan Ata mulai ikut campur. Saran saya untuk Tari : Please Tar, jangan goyah. Elo udah milih Ari. Kalau sampai hati lo baper cuma gara-gara manusia huru hara macam Angga, gue berhenti baca cerita lo. Ceritanya pembaca mulai emosi 😠
  5. Ini yang bikin kesal. Setelah membaca halaman terakhir, ternyata novel ini MASIH ADA KELANJUTANNYA, GAES! 😭 JADI MAKSUDNYA GUE HARUS NUNGGU LAGI, GITU? Ya Allah ko mbak Esti seneng banget buat pembacanya penasaran dan kudu nunggu lagi. Eh eh tapi denger-denger buku lanjutannya terbit tahun ini. Awas loh kalau PHP lagi. Umur saya makin tua nih, mbak 😶
Itu beberapa hal yang membuat saya kehilangan feeling, tapi bukan berarti buku ini nggak memiliki kelebihan ya. Salah satu yang membuat saya ngefans dengan novel-novel Esti Kinasih dari dulu sampai sekarang adalah bahasa dan gaya penulisan hiperbolanya yang khas. Saya ikut merasakan kesedihan yang Ari rasakan. Ikut senyam senyum sendiri dengan persahabatan Ari, Ridho dan Oji. Best friendship ever pokoknya. Semoga di buku ke empat, Ridho dan Oji bisa ngerasain jatuh cinta juga. Mari kita Aminkan bersama 😄

Sekian review novel Jingga untuk Matahari. Sampai ketemu di Jingga untuk Sandyakala. 😃

Btw, saya suka kata-kata Ata untuk Angga : Kalau lo ngincer cewek yang udah punya cowok, rebut dia di depan cowoknya. Jangan di belakang. 

Like a gentleman banget, sih. Hehehe

Penampakan ttd penulis yang saya terima. 

Love.
Amelia Utami

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
*note : gambar di ambil dari google

Hmmm...hmmmm....ini tulisan pertama saya di tahun 2017!

Sebelumnya, harap di catat : tulisan ini di peruntukkan untuk para pekerja yang masih single alias belum menikah. *tunjuk diri sendiri*

Waktu awal-awal kerja, saya sering di bilang : "Enak ya masih single, gajinya utuh".
Betul. Apalagi saya tinggal di rumah bersama orang tua saya dan nggak perlu ngekost. Biaya hidup di jamin gratis. Pokoknya laaaf banget lah hidup saya.

Tapi apa bener gaji saya utuh 100% ?
Sebenarnya nggak juga. Seperti manusia pada umumnya, saya juga banyak kebutuhan. Baik penting maupun nggak penting. Hahaha.
Berbekal dari pengalaman menjadi anak kosan selama empat tahun, saya terbiasa untuk me-manage uang bulanan. Bedanya, waktu kuliah uang yang saya terima dari orang tua. Sekarang uang yang saya terima dari hasil kerja keras saya sendiri. 

Waktu masih pengangguran, saya pernah di tanya : "Tar uang gajinya di pergunakan untuk apa?". Dengan geblek saya menjawab : "Buat beli buku sama beli hardisk untuk nampung koleksi drama korea". Seriously, tujuan saya bekerja sesimpel itu. Nggak ada pikiran sama sekali jauh ke depan seperti teman-teman saya yang mau nabung beli rumah, emas dan sebagainya. Dan setelah satu tahun bekerja, dalam me-manage uang gaji, saya nggak banyak berubah.

Jadi, tiap bulan uang gaji saya itu dipergunakan untuk empat kategori kebutuhan :
  1. Kebutuhan penting, meliputi belanja bulanan macam beli kosmetik, sembako, pulsa internet dan makan siang. Karena makan siang saya di kantor, otomatis ada anggarannya dari uang gaji saya itu. Dan walaupun saya tinggal bersama orang tua, tapi tiap bulannya saya biasa menyisihkan uang gaji untuk bantu-bantu kebutuhan dapur ibu saya (padahal ibu nggak pernah minta, tapi saya yang justru nggak enakan 😆)
  2. Kebutuhan menyenangkan diri sendiri. Ini sebenarnya nggak wajib sih, tapi lebih ke memberikan achievement untuk diri sendiri karena sudah bekerja keras selama satu bulan. Achievement itu biasanya saya pergunakan dari uang gaji untuk membeli buku, baju, tas, sepatu, pergi ke salon atau sekedar jalan-jalan (walaupun ujung-ujungnya tetep belanja dan wisata kuliner ya 😜). Pokoknya, saya hampir selalu menyisihkan uang gaji saya untuk membahagiakan diri sendiri. 
  3. Saving. Nah, saving uang gaji bagi saya adalah WAJIB. Saya membiasakan diri saya untuk saving uang gaji setiap bulannya. Berapa pun itu nominalnya. Dan setiap bulan saya selalu punya target tabungan saya harus meningkat, walaupun sedikit. Bagi saya, saving uang gaji itu penting karena kita nggak akan tau kebutuhan mendesak apa yang akan kita hadapi besok. Kalau kita boros dalam menggunakan uang gaji, bisa jadi nanti kita akan mengalami kesulitan. Saving, selain membuat saya berjaga-jaga, juga biasanya saya pergunakan untuk waktu yang akan datang. Bisa untuk travelling, modal usaha, modal nikah atau investisasi. Nggak akan ada yang tau. Yang jelas sih saving membuat saya merasa lebih "aman" dan melatih diri supaya mempergunakan uang dengan baik.
  4. Sodaqoh. Sebenarnya saya ragu untuk memasukkan ini. Takut di anggap riya atau pamer. Tapi anggaplah bahwa sodaqoh adalah perwujudan rasa syukur saya terhadap rezeki yang sudah saya terima. Prinsip saya, sodaqoh tidak mesti berbentuk uang atau barang. Perwujudannya banyak dan bagi saya yang penting adalah ikhlas, karena rezeki yang kita terima sebagian adalah hak orang lain.
Nah, kira-kira seperti itu sharing saya tentang bagaimana saya me-manage uang gaji saya. Bagaimana dengan kamu? Sharing yuuuuk karena setiap orang punya cerita yang berbeda-beda.

Love.
Amelia Utami
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Newer Posts
Older Posts

Categories

  • DRAMA KOREA (5)
  • KATA BICARA (4)
  • RANDOM (1)
  • REVIEW (49)
  • SahabatDifabel (1)
  • SHARING (24)
  • THOUGHT (81)
  • TRAVEL (17)

recent posts

Blog Archive

  • ►  2020 (2)
    • ►  November 2020 (1)
    • ►  Januari 2020 (1)
  • ►  2019 (3)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  Oktober 2019 (1)
    • ►  Januari 2019 (1)
  • ►  2018 (7)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  Oktober 2018 (1)
    • ►  Maret 2018 (2)
    • ►  Februari 2018 (2)
    • ►  Januari 2018 (1)
  • ▼  2017 (47)
    • ►  Desember 2017 (3)
    • ►  November 2017 (2)
    • ►  Oktober 2017 (1)
    • ►  September 2017 (5)
    • ►  Agustus 2017 (8)
    • ►  Juli 2017 (6)
    • ►  Juni 2017 (4)
    • ►  Mei 2017 (6)
    • ►  April 2017 (3)
    • ►  Maret 2017 (2)
    • ►  Februari 2017 (5)
    • ▼  Januari 2017 (2)
      • Review Novel Teenlit : Jingga untuk Matahari
      • Uang Gaji Kamu Dipergunakan untuk Apa?
  • ►  2016 (23)
    • ►  Desember 2016 (3)
    • ►  November 2016 (4)
    • ►  September 2016 (2)
    • ►  Agustus 2016 (2)
    • ►  Juli 2016 (3)
    • ►  Juni 2016 (2)
    • ►  Mei 2016 (1)
    • ►  April 2016 (3)
    • ►  Maret 2016 (1)
    • ►  Februari 2016 (2)
  • ►  2015 (44)
    • ►  Desember 2015 (2)
    • ►  November 2015 (2)
    • ►  Oktober 2015 (1)
    • ►  Agustus 2015 (4)
    • ►  Juli 2015 (5)
    • ►  Juni 2015 (6)
    • ►  Mei 2015 (15)
    • ►  April 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (3)
    • ►  Februari 2015 (3)
    • ►  Januari 2015 (2)
  • ►  2014 (25)
    • ►  Desember 2014 (2)
    • ►  November 2014 (2)
    • ►  Oktober 2014 (1)
    • ►  September 2014 (4)
    • ►  Agustus 2014 (5)
    • ►  Juli 2014 (4)
    • ►  Juni 2014 (1)
    • ►  Mei 2014 (1)
    • ►  Maret 2014 (3)
    • ►  Februari 2014 (2)
  • ►  2013 (7)
    • ►  Desember 2013 (1)
    • ►  Agustus 2013 (2)
    • ►  April 2013 (2)
    • ►  Januari 2013 (2)
  • ►  2012 (13)
    • ►  Desember 2012 (2)
    • ►  Oktober 2012 (1)
    • ►  September 2012 (1)
    • ►  Agustus 2012 (4)
    • ►  April 2012 (4)
    • ►  Februari 2012 (1)

Pinterest

Visitors

Followers

Populer Post

  • Review Dilan Bagian Kedua : Dia adalah Dilanku Tahun 1991
    Hai, karena saya lagi "libur" puasa dan kebetulan laptop kakak saya lagi nggak di pake, ijinkan saya melanjutkan kembali posting...
  • Bulan Ramadhan : Waktunya untuk Lebih Intropeksi Diri
    Hai, baru bisa  update posting #30hariproduktifmenulis. Sebenarnya ini murni karena kemalasan saya. Maafkan *salim*. Karena sekar...
  • Pengalaman Belanja Buku Via Online
    Tulisan ini tidak bermaksud untuk mempromosikan sebuah akun... Membeli dan membaca buku adalah salah satu hobi saya yang cukup konsist...
  • Pengalaman Menjalankan Diet GM
    Duh, sebenarnya geli ya bikin postingan tentang diet. Seumur hidup saya nggak pernah menjalankan diet karena badan saya pernah terlalu...
  • Jangan Terjebak Cinta yang Rumit
    Perlu di sadari, kehidupan cinta di kehidupan nyata sangat berbeda dengan kehidupan cinta dalam drama korea. Apapun bisa terjadi ...

Profil

Foto saya
Amelia Utami.
Random blogger. Kadang suka nulis serius, kadang galau, tapi lebih sering curhat.
Lihat profil lengkapku

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates