Diberdayakan oleh Blogger.

Laporkan Penyalahgunaan

REVIEW SHARING THOUGHT TRAVEL

Amelia Utami.

"I never mean to start blogging, I think it's late. But if I didn't start to write, I would never start nothing"



Ini novel kedua Tere Liye yang saya baca setelah Hujan (yang nggak sempat saya review karena keburu lupa sama ceritanya). Saya bukan penggemar Tere Liye jadi saya nggak mengikuti novel-novel beliau. Tapi setelah membaca Hujan saya akui, tulisan beliau bagus. Saya nggak peduli tentang omongan-omongan tentang beliau yang sempat ramai di media sosial, yang saya nilai kan karyanya, bukan pribadinya hehehe. Balik lagi ke novel Tentang Kamu. Di bandingkan Hujan, dari segi cerita saya lebih suka Tentang Kamu. Alur ceritanya lebih tertata walaupun settingnya berbeda-beda dan periode rentang waktunya sangat jauh. Untungnya penulis tetap konsisten dari awal sampai akhir. Istilahnya nggak kehilangan konsentrasi gitu.

Tentang Kamu bercerita tentang Zaman, pemuda asal Indonesia yang bekerja sebagai pengacara di firma hukum bernama Thompson & Co di London. Suatu hari Zaman menangani masalah warisan seorang klien yang baru saja meninggal dunia. Klien itu mewariskan aset berbentuk kepemilikan saham senilai satu miliar poundsterling alias 19 triliun rupiah! Zaman lebih tercengang lagi karena klien tersebut adalah wanita asal Indonesia. Yup, namanya Sri Ningsih. Lebih lebih tercengang lagi karena Sri Ningsih meninggal (dan selama ini tinggal) di sebuah panti jompo di Paris. Wow, bagaimana bisa wanita yang tinggal di panti jompo bisa memiliki kekayaan seluar biasa itu?

Itu lah tugas Zaman....

Sekaligus mencari siapa ahli waris dari Sri Ningsih. Jika dalam tenggat waktu tertentu tidak ada yang mengklaim, maka warisan Sri Ningsih akan di kelola oleh pihak Kerajaan Inggris. Kurang lebihnya seperti itu.

Dengan modal buku harian milik Sri Ningsih yang dia temukan di panti jompo, Zaman mulai menelusuri jejak kehidupan klien penting tersebut. Buku harian tersebut terdiri dari lima bab perjalanan hidup Sri Ningsih, sekaligus menjadi petunjuk penting bagi Zaman dalam menemukan ahli warisnya.
  1. Bab pertama menceritakan kehidupan masa kecil Sri di Pulau Bungin, Sumbawa, pada tahun 1940-an. Bagaimana dia menghabiskan masa kecilnya sebagai anak dari pelaut tangguh bernama Nugroho dan seorang ibu bersahaja (yang belum pernah ia lihat wajahnya karena meninggal begitu melahirkan Sri) bernama Rahayu. Di bab pertama, saya sudah di buat sedih (tipikal penulisnya nih yang bisa aja buat pembacanya terhanyut dalam setiap ceritanya). Bagaimana anak sekecil Sri harus menghadapi beberapa kepahitan hidup ; setelah ibunya meninggal, ayahnya menikah lagi kemudian ayahnya meninggal dan ia harus hidup di bawah penyiksaan ibu tirinya yang menganggap Sri adalah "anak yang dikutuk".
  2. Bab kedua menceritakan tentang masa remaja Sri di sebuah pondok pesantren di Surakarta. Di bab pertama udahlah di buat sedih, di bab kedua di bikin ngeri. Di ceritakan saat Sri remaja pada tahun 1965, saat itu terjadi peristiwa G30SPKI. Salah satu teman di pondok Sri berkhianat dan berakhir dengan pembantaian Kiai dan para santri di pondoknya. Peristiwa tersebut meninggalkan kenangan buruk untuk Sri.
  3. Bab ketiga menceritakan tentang perjalanan hidup Sri setelah lulus mondok. Dia memutuskan untuk mengadu nasib di Jakarta. Di bab ketiga ini saya mulai kagum oleh sosok Sri yang berjuang hidup di Jakarta, jatuh bangun dia dalam merintis usaha sampai akhirnya memiliki perusahaan sendiri.
  4. Bab keempat menceritakan perjalanan hidup Sri selanjutnya setelah hijrah ke London, Inggris. Dan di sana juga ia menemukan jodohnya. Ini bab paling bangke menurut saya hahahhaa. Bagaiman nggak, seakan penulis kurang puas "memberikan" cobaan bertubi-tubi pada Sri sejak kecil, masih juga di beri cobaan dan lebih berat. Nggak sanggup saya reviewnya, baca aja sendiri. Ku sebel pokoknya!
  5. Nah bab terakhir dalam perjalanan hidupnya ya menceritakan sisa-sisa hidupnya yang dia habiskan di panti jompo di Paris.
JADI INTI CERITA NOVEL INI APA? TENTANG KEMALANGAN SRI NINGSIH MENURUT SAYA.

Dan sebagai pembaca novel yang receh macam saya, cerita Tentang Kamu memang susah di tebak. Saya memang sengaja nggak penasaran karena ya menikmati ceritanya. Ternyata banyak info-info kecil yang baru saya tau, salah satunya singkatan dari mobil kijang adalah mobil Kerjasama Indonesia-Jepang.

YA ALLAH AMI KEMANE AJA?

Kelebihan lain dari novel ini adalah banyak isu yang di bahas dengan rentang periode waktu yang panjang. Mulai dari peristiwa G30SPKI, peristiwa malari, peristiwa ekonomi dunia, kekerasan pada anak sampai perang dingin. Tenang tenaaang semua hal itu cuma numpang lewat doang sih. Cuma gimmick hehe.

Penulis memberikan kejutan di endingnya yaitu memberikan dua klimaks, untuk Sri Ningsih dan Zaman. Dari total 523 halaman, bagian paling baper bagi saya bukan kisah cinta Sri Ningsihh dan Hakan Karim yang notabene adalah tokoh utama.

COBA TEBAK BAGIAN MANA YANG BUAT SAYA BAPER? IYAAAA....KISAH CINTA ZAMAN DENGAN PEGAWAI PANTI BERNAMA AIMEE, GADIS CANTIK BAIK HATI ASAL PARIS.

Dan asal kalian tau, kisah cinta mereka cuma di ceritakan secuil. DI BAGIAN EPILOG PULA!


FIX. GUE PEMBACA RECEHAN. HAHAHAHA

Love.
Amelia Utami
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hasil gambar untuk love

Jika di definiskan, mencintai itu seperti apa?

Untuk beberapa orang, tentu sangat mudah menjawab pertanyaan ini. Sesimpel mengatakan I love you atau I can't life without you. Yeah, you are free to describe it was like. 

Ada yang berkata ; "Ah, mencintai sih nggak perlu definisi, nggak perlu dikatakan seperti apa dan digambarkan bagaimana. Mencintai itu tentang rasa, yang kemudian di wujudkan dengan action".

Wow, kalau seperti itu saya bisa jatuh cinta berkali-kali. Bisa jatuh cinta sama siapa aja. 

Atau.....

"Mencintai itu tentang kesabaran. Walaupun tidak di anggap, walaupun sering di sakiti, walaupun dia mencintai orang lain".

Gaeeeees, kalau kamu punya temen kaya gitu, segera sadarkan. Penyebabnya kemungkinan ada dua ; dia terlalu menghayati nonton drama korea atau dia kebanyakan baca novel dwitasari.

Betul, setiap orang memiliki definisi mencintai berbeda-beda, termasuk saya. Bagi saya, mencintai itu bukan hanya perkara rasa, bukan juga hanya tentang action, tapi lebih pada tentang komitmen. Komitmen agar tetap "sadar" bahwa rasa dan action saya ini benar.

Kita mencintai seseorang dengan menyakiti orang lain. Itu bukan cinta, tapi hawa nafsu.
Kita mencintai seseorang, tapi kita mau di manfaatkan oleh dia. Itu bukan cinta, tapi bodoh.
Kita mencintai seseorang, tapi dia tidak mencintai kita. Itu bukan cinta, tapi menyiksa diri.

Mencintai tidak semudah yang di suguhkan oleh drama korea, tapi tidak juga sesulit yang diceritakan di novel picisan. Kita hanya perlu tetap "sadar" agar tidak terbuai. Setidaknya dengan tetap "sadar", kita bisa tau bagaimana cara mencintai dengan benar. Semoga. 😊

Love.
Amelia Utami
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar

Hasil gambar untuk semua ikan di langit

Sinopsis :

Pekerjaan saya memang kedengaran membosankan -mengelilingi tempat yang itu-itu saja, diisi kaki-kaki berkeringat dan orang-orang berisik, diusik cicak-cicak kurang ajar, mendengar lagu aneh tahu berbentuk bulat dan digoreng tanpa persiapan sebelumnya- tapi saya menggemarinya. Saya senang mengetahui cerita manusia dan kecoa dan tikus dan serangga yang mampir. Saya senang melihat-lihat isi tas yang terbuka, membaca buku yang dibalik-balik di kursi belakang, turut mendengarkan musik yang di nyanyikan di kepala seorang penumpang...bahkan kadang-kadang, menyaksikan aksi pencurian.

Trayek saya memang hanya melewati Dipatiukur-Leuwipanjang, sebelum akhirnya bertemu Beliau, dan memulai trayek baru : mengelilingi angkasa, melintasi dimensi ruang dan waktu.

*****

Saya tak sengaja menemukan buku ini, bukan di toko buku, tapi di goodreads, ketika saya sedang mencari-cari buku bacaan yang sekiranya akan saya beli. Yang membuat saya tertarik pertama kali tentu saja nama penulisnya yang panjang banget (dan saya baru tau ternyata si penulis sudah cukup populer di kalangan penggemar buku sastra, coba saja searching karyanya), yang kedua adalah review-review tentang buku ini di goodreads yang mengatakan bahwa novel Semua Ikan di Langit merupakan Pemenang Pertama sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2016. Apalagi ketika membaca bahwa dewan juri memutuskan untuk tidak memilih pemenang-pemenang di bawahnya. Wow, saya makin penasaran! Rasa penasaran semakin bertambah ketika reader goodreads banyak mengatakan bahwa novel ini ceritanya absurd dan butuh pemikiran mendalam untuk memahaminya.

Ya, ya, ya, saya nggak tahan juga dan "menodong" Defbry untuk membelinya ketika di Bandung. Alasannya, Defbry terbiasa dan suka membaca novel absurd macam Dunia Sophie dan Gadis Jeruk, jadi saya berharap dia membacanya pertama kali lalu ceritakan pada saya. Eh pada akhirnya saya yang membacanya  duluan karena sekali lagi keburu penasaran. Menceritakan tentang apa sih novel ini? Tapi asli, judulnya emang unik banget dan sempat jadi bahan candaan saya dengan Defbry.

Mari kita mulai saja review-nya.....

JRENG...JRENG...

Butuh hampir satu bulan untuk menyelesaikan membaca novel Semua Ikan di Langit (yang kemudian saya paksakan membacanya sampai selesai hari ini di kantor hahaha). Alasan utamanya karena genre novel ini bukan favorit saya jadi butuh waktu untuk membacanya.

Bagi saya pribadi, novel ini bukan hanya absurd, tapi juga beda. Di mulai dari pemilihan tokoh utamanya yaitu bus kota Damri (menggunakan sudut pandang orang pertama yaitu "saya"), yang kemudian bertemu dengan anak kecil laki-laki yang dia panggil Beliau dan segerombolan ikan julung-julung. Beliau bukan anak kecil laki-laki sembarangan, Beliau ajaib, karena Beliau terbang (kakinya tidak menapak tanah) dan tidak pernah bicara, namun dapat mendengar dan mengerti (Au ah!). Setelah bertemu dengan Beliau, tokoh saya berubah menjadi bus yang terbang menemani Beliau kemanapun Beliau ingin pergi. Tidak mengenal hari, tidak mengenal waktu, tidak mengenal masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Intinya mereka terbang saja, baik di bumi maupun keluar angkasa.

Yang membuat kening saya berkerut terus-terusan adalah karena setiap bab yang di ceritakan tidak benar-benar saling berhubungan. Di mulai dari bab menyelamatkan seekor kucing di luar angkasa dari Kamar Paling Berantakan di Seluruh Dunia. Jangan bayangkan berantakannya seperti apa. Kucing saja harus di selamatkan dengan segera. Kisah bergulir menyelamatkan seekor kecoa dan anak-anaknya dari tempat pembantaian di luar angkasa. Kecoa tersebut bernama Nadezhda -yang kemudian di panggil Nad-, berasal dari Rusia dan dapat berbicara dan pengetahuannya tentang segala hal luar biasa. Setelah di selamatkan, anak-anak Nad berubah menjadi ikan julung-julung, sedangkan Nad bergabung dengan tokoh saya, menemani Beliau jalan-jalan -_-

Baru di bab "Mengenal Beliau : yang membuat Beliau Marah, Sedih dan Bahagia", saya baru menikmati ceritanya. Ada beberapa bab yang membuat saya terharu dan membuat saya berpikir "yaaa tidak semua manusia itu baik, tapi tidak semua manusia juga jahat". Salah satu bab yang membuat saya berkaca-kaca adalah bab "Anak yang Terlempar dari Ayunan". Mengisahkan seorang anak kecil yang di pukuli oleh ibunya. Dia bermain ayunan terus-menerus hingga tubuhnya terlempar sampai ruang angkasa. Ada juga kisah toko roti yang pemiliknya jahat dan baik, dan masing-masing mendapatkan imbalannya atas perbuatan mereka. Terus ada bab yang mengisahkan Beliau menyelamatkan seorang gadis yang baru membunuh seorang pria. Setelah itu saya tau, mereka sedang berada di Auschwitz, Jerman, tahun 1944. Mungkin saat itu sedang perang. 

Total dari 259 halaman, sepertinya hanya setengah halaman saja yang betul-betul saya mengerti ceritanya. Selebihnya saya baca agak maksa (hehehe). Saya juga sempat bingung apakah membacanya sampai selesai atau stop saja di tengah jalan. Harus saya akui, imajinasi mba Ziggy ini "gila" banget. Luar biasa pokoknya. Saking luar biasanya, cerita  imajinasi yang dia buat banyak yang nggak ketangkep di otak saya (HAHAHAHA). 

Selain itu semakin saya membacanya, semakin saya mengenal sosok Beliau. Hmmmm Beliau ini ko agak mirip Tuhan ya? hehehe. Soalnya Beliau ini diceritakan bisa menciptakan planet, galaxy, tumbuhan, hewan, dan manusia. Beliau juga bisa menghukum orang jahat dan memberi hadiah kepada orang baik. Beliau tau kapan sosok di lahirkan dan kapan sosok itu kembali pada Beliau. Jujur saja agak janggal bagi saya. Sebagai orang yang percaya pada Allah yang Maha Esa, saya agak gimanaaa gitu ya membacanya. Karena setau saya tidak ada yang tau bentuknya Allah itu seperti apa. Allah juga tidak bisa di umpamakan seperti anak kecil atau dengan bentuk lainnya. Sorry, terlepas dari apapun maksud penulis menciptakan tokoh Beliau, tapi bagi saya ini agak sensitif. Apalagi ada dua bab yang kisahnya mirip sekali dengan kisah Nabi Luth dan kaumnya yang dzolim serta Nabi Ibrahim yang di selamatkan oleh Allah dari api yang membakarnya.

TAPI....

Sisi positif dari novel ini banyak juga. Terutama tentang bagaimana hubungan antar makhluk hidup (manusia, tumbuhan dan hewan), alam serta Tuhan. Dan mengingatkan saya, bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan pasti ada balasannya. Entah itu perbuatan baik maupun buruk. Seperti Beliau yang menghukum seorang pemuda dengan menjahit sebelah matanya karena menendang kakek tua di pasar. 

Sisi humorisnya ada tidak? adaaaa! Favorit saya ketika tokoh saya bercerita tentang dirinya yang gendut dan sudah tua. Cerita-cerita Chinar (pohon yang dapat bicara) juga menarik. Apalagi Chinar ini kalau ngomong pasti di awali dengan hmmmm di akhiri juga dengan hmmmm. Jadi saya suka kepikiran hmmm hmmm mulu. 

Sisi romantisnya? ada doooong! Ketika tokoh saya mulai mencintai Beliau dan ternyata Beliau juga mencintainya. Bahkan rasa cinta Beliau jauh jauh lebih besar di bandingkan tokoh saya mencintai Beliau. Hmmm mungkin ini seperti rasa cinta Allah kepada manusia yang tidak bisa di ukur dengan apapun. Hehehe saya sok tau ya? ya kira-kira seperti itulah pemahaman saya terhadap keseluruhan isi cerita dalam novel Semua Ikan di Langit. 

Saya pikir Semua Ikan di Langit memang layak menjadi pemenang satu-satunya. Gaya bahasa mbak Ziggy yang apa adanya (mirip Pidi Baiq kalau kata saya), keterampilan mengolah kata yang di atas rata-rata, keunikan judul dan tema, serta jalan ceritanya yang nggak biasa.

Saran saya, kalau tidak terbiasa membaca buku dengan tema absurd, lebih baik jangan membacanya. Kalau memang mau mencoba (apalagi yang suka penasaran seperti saya), lebih baik membacanya dengan pikiran yang jernih. Nggak seperti saya, yang membacanya campur capek karena pulang kerja atau ngantuk ingin tidur karena kelelahan. Jadi, mohon maaf kalau pemahaman terhadap novel ini nggak begitu sampai di saya. Ya balik lagi mungkin ini masalah selera atau emang imajinasi saya yang terbatas untuk membayangkan segala yang di ceritakan dalam novel ini.



Happy reading!

Love.
Amelia Utami
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Newer Posts
Older Posts

Categories

  • DRAMA KOREA (5)
  • KATA BICARA (4)
  • RANDOM (1)
  • REVIEW (49)
  • SahabatDifabel (1)
  • SHARING (24)
  • THOUGHT (81)
  • TRAVEL (17)

recent posts

Blog Archive

  • ►  2020 (2)
    • ►  November 2020 (1)
    • ►  Januari 2020 (1)
  • ►  2019 (3)
    • ►  November 2019 (1)
    • ►  Oktober 2019 (1)
    • ►  Januari 2019 (1)
  • ►  2018 (7)
    • ►  November 2018 (1)
    • ►  Oktober 2018 (1)
    • ►  Maret 2018 (2)
    • ►  Februari 2018 (2)
    • ►  Januari 2018 (1)
  • ▼  2017 (47)
    • ►  Desember 2017 (3)
    • ►  November 2017 (2)
    • ►  Oktober 2017 (1)
    • ►  September 2017 (5)
    • ►  Agustus 2017 (8)
    • ►  Juli 2017 (6)
    • ►  Juni 2017 (4)
    • ►  Mei 2017 (6)
    • ▼  April 2017 (3)
      • Review Novel : Tentang Kamu
      • Definisi Mencintai
      • Review Novel : Semua Ikan di Langit
    • ►  Maret 2017 (2)
    • ►  Februari 2017 (5)
    • ►  Januari 2017 (2)
  • ►  2016 (23)
    • ►  Desember 2016 (3)
    • ►  November 2016 (4)
    • ►  September 2016 (2)
    • ►  Agustus 2016 (2)
    • ►  Juli 2016 (3)
    • ►  Juni 2016 (2)
    • ►  Mei 2016 (1)
    • ►  April 2016 (3)
    • ►  Maret 2016 (1)
    • ►  Februari 2016 (2)
  • ►  2015 (44)
    • ►  Desember 2015 (2)
    • ►  November 2015 (2)
    • ►  Oktober 2015 (1)
    • ►  Agustus 2015 (4)
    • ►  Juli 2015 (5)
    • ►  Juni 2015 (6)
    • ►  Mei 2015 (15)
    • ►  April 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (3)
    • ►  Februari 2015 (3)
    • ►  Januari 2015 (2)
  • ►  2014 (25)
    • ►  Desember 2014 (2)
    • ►  November 2014 (2)
    • ►  Oktober 2014 (1)
    • ►  September 2014 (4)
    • ►  Agustus 2014 (5)
    • ►  Juli 2014 (4)
    • ►  Juni 2014 (1)
    • ►  Mei 2014 (1)
    • ►  Maret 2014 (3)
    • ►  Februari 2014 (2)
  • ►  2013 (7)
    • ►  Desember 2013 (1)
    • ►  Agustus 2013 (2)
    • ►  April 2013 (2)
    • ►  Januari 2013 (2)
  • ►  2012 (13)
    • ►  Desember 2012 (2)
    • ►  Oktober 2012 (1)
    • ►  September 2012 (1)
    • ►  Agustus 2012 (4)
    • ►  April 2012 (4)
    • ►  Februari 2012 (1)

Pinterest

Visitors

Followers

Populer Post

  • Review Dilan Bagian Kedua : Dia adalah Dilanku Tahun 1991
    Hai, karena saya lagi "libur" puasa dan kebetulan laptop kakak saya lagi nggak di pake, ijinkan saya melanjutkan kembali posting...
  • Bulan Ramadhan : Waktunya untuk Lebih Intropeksi Diri
    Hai, baru bisa  update posting #30hariproduktifmenulis. Sebenarnya ini murni karena kemalasan saya. Maafkan *salim*. Karena sekar...
  • Pengalaman Belanja Buku Via Online
    Tulisan ini tidak bermaksud untuk mempromosikan sebuah akun... Membeli dan membaca buku adalah salah satu hobi saya yang cukup konsist...
  • Pengalaman Menjalankan Diet GM
    Duh, sebenarnya geli ya bikin postingan tentang diet. Seumur hidup saya nggak pernah menjalankan diet karena badan saya pernah terlalu...
  • Jangan Terjebak Cinta yang Rumit
    Perlu di sadari, kehidupan cinta di kehidupan nyata sangat berbeda dengan kehidupan cinta dalam drama korea. Apapun bisa terjadi ...

Profil

Foto saya
Amelia Utami.
Random blogger. Kadang suka nulis serius, kadang galau, tapi lebih sering curhat.
Lihat profil lengkapku

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates