Insecure

by - November 08, 2017


Suatu hari pernah bilang ke Defbry : "Dep, jangan jadi pasangan yang insecure ya. Perasaan insecure itu lebih berbahaya dari cemburu."

Kenapa berbahaya? Insecure bisa di artikan sebagai perasaan tidak aman atau tidak percaya diri sehingga menimbulkan perasaan yang selalu curiga dan prasangka buruk. Ini tidak baik bagi sebuah hubungan karena kita wajib melaporkan segala kegiatan kita (lagi ngapain, ada dimana, sama siapa dan bla bla) dalam periode waktu yang berdekatan dan nyaris tanpa jeda. Awalnya rasa insecure itu mirip dengan rasa peduli atau kekhawatiran, tapi menjadi tidak wajar jika sudah mengganggu kehidupan kita.

Saya pribadi pernah mengalaminya. Itulah kenapa saya ingin sharing melalui tulisan di blog ini. Ketika awal-awal pacaran dengan Defbry, namanya juga lagi bahagia-bahagianya ya, kami hampir setiap hari menghabiskan waktu berdua (terlebih kami satu kampus dan jarak kosan kami dekat) : berangkat ke kampus, makan, ngerjain tugas, masak, main ke mall dan lain-lain (kecuali tinggal bareng ya, nanti di grebek lagi 😜). Setiap Defbry nggak ada kabar (padahal baru beberapa jam lalu ketemu) bawaannya khawatir mulu. Takut dia lagi jalan sama cewek lain atau dia lagi bales chat teman-teman ceweknya sedangkan chat saya di abaikan. Rasa nggak aman itu berlanjut dengan membombardir Defbry melalui chat whatsapp atau telfon berkali-kali. Terus begitu sampai ada kabar kalau dia lagi ngapain dan dimana. Lengkap dengan omelan panjang saya yang nggak terima karena nggak di kasih kabar. Apakah sampai situ saya sudah puas? Belum! Ketika bertemu Defbry hal pertama yang saya lakukan adalah meminjam HP dia. Memeriksa seluruh chatnya, media sosial bahkan saya pernah cek inbox email dia (hahahampun da! Sinting banget kalau di inget-inget). Secara pribadi Defbry memang nggak keberatan karena dia merasa nggak ada yang di sembunyiin. Chat-chat dengan teman perempuannya tidak ada yang dia hapus. Tapi anehnya, saya masih merasa tidak aman. Saya masih merasa...bahwa saya di bohongin.

Tanpa sadar, saya sudah terjangkit "virus" insecure... 🤣

Gimana saya bisa sadar dan terlepas dari insecure? Saat kami LDR! Saya pulang ke Indramayu dan Defbry masih stay di Bandung. Di saat hubungan kami rawan selingkuh atau retak karena jarak, justru saya lebih rileks menjalani hubungan dengan Defbry. Perasaan takut, khawatir dan prasangka buruk hilang perlahan-lahan. Mungkin karena saya lebih menghargai waktu pertemuan kami yang nggak se-intens dulu. Ditambah saat Defbry harus kuliah di luar negeri dan saya sudah sibuk bekerja, saya justru nggak ada pikiran buruk sama sekali tentang hubungan kami. Saya lebih memilih berpikir positif. Dan pikiran positif membantu saya dalam me-manage waktu kerja, menghubungi Defbry dan waktu untuk diri sendiri. Disaat semua balance, saya merasa happy.

Insecure itu melelahkan loh karena pikiran kita terkuras untuk "meladeni" pikiran buruk dan rasa tidak aman. Meskipun insecure tidak separah posesif yang sampai melarang kita berkegiatan atau bertemu dengan orang-oramg selain dia, tetap saja insecure tidak dibenarkan menurut saya. 

Oke, dia pasangan kamu, tapi hidup dia bukan hanya seputar tentang kamu selama 24 jam full. She/he is just human too. Dia punya keluarga, kehidupan sosial, kehidupan pekerjaan, hang out bersama teman-temannya dan tentu saja waktu me time. Insecure one of relationship goals? No, itu termasuk gejala mental illness! Kalau nggak ngecek hp pasangan, berasa nggak aman. Kalau pasangan sedang bersama dengan teman-temannya, berasa nggak aman. Kalau pasangan nggak ngabarin lebih dahulu, berasa nggak aman. Kalau insecure dijadikan alasan supaya pasangan nggak selingkuh, ya ampun apa kabar yang LDR beda negara. Kalau nggak mengandalkan teknologi dan kepercayaan, mau mengandalkan apa haaaaa? Percaya deh, kalau orang dasarnya mau selingkuh, insecure atau nggak insecure, dia akan tetap cari cara untuk sembunyiin.

LELAH NGGAK SIH, BOOO?

Jadi come on ...

Ngebebasin pasangan tuh bukan berarti kita nggak peduli atau nggak sayang. Tapi memang ada waktunya kita menghabiskan waktu dengan pasangan, sama keluarga, teman-teman atau bahkan waktu buat diri sendiri.

You are special. You are everything. Tapi give me time to karokean sama temen-temen tanpa hp bunyi ribut dengan pertanyaan insecure kamu, please...

Hahahaha.


Love.
Amelia Utami

You May Also Like

4 komentar

  1. Terus kak, gimana kalo pasangan kita kebetulan adalah orang yg jelalatan kesana kemari sehingga membutuhkan penjagaan ekstra ? Kadang aku jg heran sama cewe yg "too insecure"to her boyfriend but actually setelah aku ngalamin sendiri yg namanya "disakitin", aku jadi lebih memahami alasan mereka bisa sangat sangat protektif dng pasanganya. (just sharing) hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang dengan di jaga ekstra bakal menjamin nggak jelalatan? Setiap orang punya case berbeda ya,tapi aku pribadi nggak mau pilih jadi pasangan yang insecure atau protektif karena punya pengalaman juga punya cowok protektif sampai aku trauma. Thanks to sharing,Astrid 😊

      Hapus
    2. kak, kenapa ya kalau ada balesan komen ga ada notifnya di aku hahahahah

      Hapus
    3. Wah aku kurang tau ya, Trid 😂

      Hapus