Jangan Terjebak Cinta yang Rumit
Perlu di sadari, kehidupan cinta di kehidupan nyata sangat berbeda dengan kehidupan cinta dalam drama korea. Apapun bisa terjadi dalam drama korea : anak direktur jatuh cinta pada anak pembantu, perempuan yang tertindas di tolong oleh laki-laki tampan, baik hati dan kaya raya, serta perempuan baik yang bisa merubah karakter laki-laki jahat. Hal-hal yang seperti itu , walaupun ada di kehidupan nyata, sangat jaraaaang terjadi.
Come on be realistic!
Kalau kita jatuh cinta kepada seseorang yang memiliki karakter buruk dan yakin bahwa sifat baik kita bisa mengubah sikapnya, lupakan angan-angan itu! Mengubah sifat buruk orang itu tidak mudah dan bukan kewajiban kita untuk mengubahnya. Kalau dia ingin mengubah karakter buruknya, lakukan dengan kesadarannya sendiri. Selama di luar sana masih ada orang yang lebih baik, pilih orang yang baik itu. Dan perlu di catat, orang dengan karakter buruk tidak akan semudah itu untuk berubah. Yang ada hanya menyengsarakan kita.
Kalau kita memiliki hubungan dengan seseorang yang belum mau serius atau masih ingin main-main sedangkan kita ingin serius, tinggalkan dia. Kalau di lanjutkan juga percuma. Hanya membuang-buang waktu kita. Jika suatu hubungan ingin serius, harus memiliki visi yang sama, yaitu sama-sama ingin serius. Kalau yang satu ingin serius, yang satu masih main-main, nggak akan bisa terealisasi.
Kalau kita terjebak dalam hubungan yang tidak sehat : mengalami kekerasan fisik, pelecehan verbal dan seksual serta mengintimidasi kita dengan sikap protektifnya, nggak usah ragu dan nggak usah banyak mikir. Langsung hempaskan dia ke segitiga bermuda.
Kalau kita jatuh cinta dengan seseorang yang sudah memiliki pasangan (apalagi sudah sah), aduh udah deh mending nggak usah banyak drama. Langsung tinggalin. Itu kemungkinan bukan cinta, tapi nafsu sesaat 😬
Kalau kita memiliki hubungan dengan seseorang yang belum mau serius atau masih ingin main-main sedangkan kita ingin serius, tinggalkan dia. Kalau di lanjutkan juga percuma. Hanya membuang-buang waktu kita. Jika suatu hubungan ingin serius, harus memiliki visi yang sama, yaitu sama-sama ingin serius. Kalau yang satu ingin serius, yang satu masih main-main, nggak akan bisa terealisasi.
Kalau kita terjebak dalam hubungan yang tidak sehat : mengalami kekerasan fisik, pelecehan verbal dan seksual serta mengintimidasi kita dengan sikap protektifnya, nggak usah ragu dan nggak usah banyak mikir. Langsung hempaskan dia ke segitiga bermuda.
Kalau kita jatuh cinta dengan seseorang yang sudah memiliki pasangan (apalagi sudah sah), aduh udah deh mending nggak usah banyak drama. Langsung tinggalin. Itu kemungkinan bukan cinta, tapi nafsu sesaat 😬
Love is blind, right? Tapi kita masih punya akal sehat untuk pilih cinta mana yang baik dan buruk, mana yang perlu di perjuangkan dan mana yang harus di tinggalkan, mana yang membuat kita bahagia dan mana yang membuat kita menderita. Alih-alih menyalahkan keadaan atau takdir, lebih baik introspeksi diri karena mungkin saja kita salah memilih.
Do not wasting time untuk bertahan dengan cinta yang rumit karena ujung-ujungnya kalau nggak galau nggak jelas, ya tekanan batin. Mau di tinggalin ya udah cinta, mau bertahan bawaanya menderita. Akhirnya cuma nyiksa diri sendiri.
Saya pernah bikin status di facebook : carilah pasangan atau jodoh yang memiliki banyak kebaikan dalam dirinya. Tampan, mapan, kaya atau pintar sesungguhnya itu hanyalah bonus. Buat apa ganteng, tapi main tangan? Buat apa pinter, tapi licik? Buat apa kaya, tapi nggak setia? . Kalau ada yang bilang "itu kan ujian cinta", aduh makan tuh cinta, saya sih mau makan nasi padang aja yang jelas-jelas bikin kenyang.
*baru sadar ngetik panjang banget dan ini malem minggu*
😜
Love.
Amelia Utami
Do not wasting time untuk bertahan dengan cinta yang rumit karena ujung-ujungnya kalau nggak galau nggak jelas, ya tekanan batin. Mau di tinggalin ya udah cinta, mau bertahan bawaanya menderita. Akhirnya cuma nyiksa diri sendiri.
Saya pernah bikin status di facebook : carilah pasangan atau jodoh yang memiliki banyak kebaikan dalam dirinya. Tampan, mapan, kaya atau pintar sesungguhnya itu hanyalah bonus. Buat apa ganteng, tapi main tangan? Buat apa pinter, tapi licik? Buat apa kaya, tapi nggak setia? . Kalau ada yang bilang "itu kan ujian cinta", aduh makan tuh cinta, saya sih mau makan nasi padang aja yang jelas-jelas bikin kenyang.
*baru sadar ngetik panjang banget dan ini malem minggu*
😜
Love.
Amelia Utami
2 komentar
cara membedakan dia baik atau tidak untuk kita gimana kak? ehehe
BalasHapusYa ampun ternyata astrid lagi... hahaha
BalasHapus