Bulan Ramadhan : Waktunya untuk Lebih Intropeksi Diri

by - Juni 21, 2015


Hai, baru bisa update posting #30hariproduktifmenulis. Sebenarnya ini murni karena kemalasan saya. Maafkan *salim*.

Karena sekarang lagi bulan Ramadhan, saya jadi pengen bahas sedikit tentang bulan suci ini. Bukan sok religius atau menceramahi ya, tapi ini karena random thought saya aja yang kadang suka muncul tiba-tiba.

Bicara tentang bulan Ramadhan, bagi saya pribadi ini adalah bulan Ramadhan ke-2 yang paling berkesan setelah saya dewasa. Wow, berarti kemarin-kemarin nggak berkesan dong? hmmm gimana ya. Flashback sedikit, saya mulai puasa sehari penuh itu umur 9 tahun, yaitu kira-kira kelas tiga SD. Itu adalah puasa pertama yang meninggalkan banyak kesan dan kenangan manis : semangat sahur satu jam lebih awal, kaki ringan sekali melangkah ke Musholla untuk sholat berjamaah dan tadarus bersama teman-teman, serta silaturahmi dengan tetangga dalam bentuk buka bersama hampir setiap hari. Tidak ada keluhan lapar dan haus. Waktu berjalan sangat lambat dan saya menikmatinya. 

Kelas satu SMP adalah awal dari rasa "kosong" dalam menjalankan ibadah puasa. Malas pergi sholat berjamaah, malas mengaji, kerjaannya ngeluh mulu karena haus, lapar, capek karena harus berangkat sekolah dan bla bla bla. Kegiatan bulan Ramadhan hanya di isi dengan tidur, nonton tv, ngobrol hal-hal yang nggak penting dan ngeliatin jam mulu karena buka puasa rasanya tuh lamaaa banget. Bahkan setelah kuliah pun tetep aja nggak jauh berubah. Bulan Ramadhan saat-saat itu blaas tidak meninggalkan makna apa-apa di hati saya. Intinya ya cuma nahan lapar dan haus aja. 

Ramadhan tahun kemarin baru saya sadar, ya semacam ada kerinduan *ceilaaa*. Kerinduan pengen dekat dengan Allah melalui bulan Ramadhan. Saya mulai intropeksi diri : ko gue begini-begini aja ya tiap bulan puasa?. Kemudian saya melakukan koreksi. Ibadah yang menurut saya kurang, ya saya tingkatin. Kalau rasa malas dateng, biasanya saya langsung inget kalau saya udah gede, malu kalau masih males-malesan ibadah. Masa kalah sama anak kecil, yekaaaan? hahaha.

Untuk Ramadhan tahun ini, hampir nggak jauh beda sama tahun kemarin. Tapi tahun ini saya lebih, lebih, lebih meluangkan waktu untuk intropeksi diri. Jarang buka media sosial seperti biasanya, jarang nonton tv dan sebisa mungkin nggak mau ngeluh. Lebih menghargai waktu juga. Satu detik rasanya berharga banget karena sadar nggak sadar sekarang waktu tuh lebih cepat berputar. Rasanya tuh kaya di"tuntut" untuk ngelakuin yang terbaik. Kalau nggak, bakal rugi banget.

Sebelumnya saya suka ngeluh sama setiap cobaan yang Allah kasih, tapi sekarang sih lebih menerima sembari terus berusaha memperbaiki kesalahan-kesalahan. Alih-alih ngurusin kesalahan orang lain, saya lebih milih fokus pada kesalahan diri sendiri. Mungkin apa yang saya terima adalah buah dari salah satu perbuatan yang saya lakukan di masa lalu. Intinya, meskipun saya masih banyak sekali dosa dan kekurangan, tapi saya nggak mau menyerah untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. 

Akhir kata, 
Selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga ibadah kita lebih baik lagi.
Mohon maaf atas kesalahan saya, baik di sengaja maupun tidak.

Love.
Amelia Utami
#30hariproduktifmenulis

You May Also Like

0 komentar