Menilai kepintaran dalam sisi yang lebih luas!

by - September 14, 2012

Just sharing :)

Duuuh..pasti seneng banget kan kalau kita dibilang pintar sama orang lain? minimal ada rasa bangga sedikit bahwa kita "lebih" dari yang lain. Coba bandingkan perasaan kita kalau di bilang "bodoh" atau "kurang pinter" sama orang lain, wah itu pasti ekspresi muka langsung asem. siapa sih yang mau dibilang "bodoh" atau "kurang pinter"? hehehe.

Tapiiii bagi yang pernah dibilang "bodoh" atau "kurang pinter" jangan terburu-buru langsung down ya. tenaaang, semua orang pernah merasakannya (termasuk saya hehe), kecuali anak yang memang cerdas, karena cerdas itu pembawaan dari lahir. sudah bakat. 

Hmmm jadi sebenarnya kita pintar atau nggak itu dapat di ukur darimana sih?
apa kita harus juara olimpiade dulu? atau apa kita harus ranking satu dulu di kelas? 

Menurut saya pintar itu luas. Camkan ya, L-U-A-S! hahaha
Pintar itu tidak terbatas dengan bidang akademik tapi juga non akademik. namun sayangnyaaaa...seringkali kita "dipaksa" untuk pintar dalam bidang akademik. grrrrrr -_-
sehingga kita tidak sadar bahwa sudah "mengabaikan" atau malas menggali potensi yang sebenarnya banyaaaak sekali kita miliki tapi masih di "kubur",  tentunya diluar akademik ya seperti  menari, menulis, melukis, berpidato dan lain-lain. Itulah yang disebut dengan bakat. mungkin kita sudah lupa bahwa bakat itu pernah "muncul" atau bahkan "berjaya" tapi seiring dengan bertambahnya usia dan mengharuskan kita menghabiskan hampir delapan jam disekolah dengan materi-materi akademik (bayangkan!) kita seolah "lupa" untuk mengembangkan potensi kita itu, terlena dengan prestasi akademik (juara kelas,  nilai rapor harus bagus dll). Duh...pantes aja orang lain lebih suka menilai kepintaran kita hanya satu sisi yaitu akademik. semacam kita tidak memiliki kemampuan lain saja.

Lalu benarkah jika dibidang akademik kita kurang, lantas kita kurang pintar?
Eittts belum tentu. Tau kah kamu bahwa justru bakat yang kita miliki itu lebih banyak diluar jalur akademik? Jika orang yang pintar di akademik harus belajar sungguh-sungguh dulu baru mendapatkan hasilnya. Tapi jika bakat, kita tidak perlu susah-susah belajar, hanya diperlukan kekonsisitensian kita dalam mengembangkan bakat kita agar menjadi potensi yang luar biasa. Ya, sebab bakat adalah anugerah dari Tuhan yang rugi bangeeeet kalau nggak di gunakan semaksimal mungkin dan disia-siain begitu aja.

Kita sah-sah saja memilih "pintar" dalam akademik tapi alangkah bijaksananya jika kita juga memperhatikan kemampuan kita yang lain. selain agar kita memiliki banyak ilmu, juga agar kita tidak hanya dipandang sebelah sisi. Tunjukkan kepada orang lain, bahwa kita juga memiliki "sesuatu" yang lain yang dapat dibanggakan, dengan begitu orang lain akan menilai kita lebih luas lagi :)

Saya percaya setiap manusia itu memiliki bakat masing-masing. Itulah yang membuat manusia itu unik dan memiliki karakter. Yang membedakannya dengan yang lain.
So jika sudah begitu tidak ada lagi istilah "orang bodoh" atau "kurang pintar". Yang ada hanyalah "orang malas" hehehe



By : Amelia Utami

You May Also Like

0 komentar