Gambar dari laruno.com |
Bagi seorang TKI yang sudah bertahun-tahun bekerja di luar negeri dan bisa kembali ke tanah air, pulang mungkin adalah sebuah mimpi yang akhirnya dapat terwujud. Sekian lama tepisah jarak dan perbedaan waktu dengan suami, istri, anak dan anggota keluarga lain, menjadikan pulang sebagai sesuatu yang mahal. Dia rela menukarnya dengan pekerjaan yang gajinya tak sedikit dan berhadapan dengan resiko ketidakpastiaan nasib karir mereka setelah pulang. Semua itu hanya untuk bertemu, memeluk mereka, menyentuh pipi dan tangan, mengobrol dan bertatapan langsung dengan mereka. Dan dia membawa perasaan rindu yang selama ini ia tekan kuat-kuat dan hanya dapat di salurkan lewat dunia maya.
Bagi seseorang yang sudah bekerja seharian, pulang adalah sesuatu yang di nanti bahkan sebelum menginjakkan kaki di kantor. Pulang bukan hanya membebaskan mereka dari beban pekerjaan untuk sementara waktu, tapi juga kesempatan untuk mengistirahatkan raga dan jiwa mereka agar tetap sehat dan waras.
Meskipun hanya sejenak, ada rasa syukur yang diam-diam menyelinap di dalam hati. Ada yang menunggu dan menyambutnya di rumah, ada yang sudah menghidangkan makanan untuknya di atas meja, ada yang memeluknya dengan hangat, serta ada yang meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita atau keluh kesahnya. Pulang bagi mereka adalah kebahagiaan sederhana yang bernilai, karena bertemu orang-orang tercinta dapat membuat lelah mereka berkurang. Menjadikannya penyemangat dalam bekerja dan alasan kuat untuk tetap kembali.
Dan bagi sebagian orang, pulang adalah sesuatu yang biasa saja. Rutinitas rutin tanpa makna. Tidak ada yang spesial selain ingin makan, mandi, tidur dan besoknya kembali beraktivitas. Tidak ada orang yang harus di sapanya, tidak ada orang yang ingin di ajaknya mengobrol dan segalanya berjalan dengan sangat cepat. Pulang bagi mereka mungkin hanya sebagai singgah sementara, terlebih karena tidak ada tempat tujuan lain.
Bagaimana definisi pulang bagi kamu? :)
Love.
Amelia Utami