Satu Tahun Bekerja

by - September 06, 2016

Pada tanggal 24 Agustus 2016 kemarin, saya genap satu tahun bekerja. Saya pikir saya sudah berada di tempat kerja yang baru, tapi nyatanya saya masih bertahan di tempat kerja yang sama. Mungkin Tuhan belum memberikan kesempatan kepada saya di tempat yang lain atau bisa jadi saya sudah terlanjur nyaman berada di sana sehingga malas mencari pekerjaan lain. Yeah, di era banyak sarjana yang pengangguran ini, mencari pekerjaan tidak akan semudah itu kan? Tiba-tiba saya teringat perkataan salah satu teman kuliah saya. Dia bilang, ada dua jenis pekerja di dunia ini :
  1. Pekerja yang bekerja karena passion. Mereka jenis pekerja yang sangat beruntung. Orang yang bekerja sesuai dengan passion-nya sudah pasti mencintai pekerjaanya.
  2. Pekerja yang bekerja karena kebutuhan hidup. Tipe pekerja seperti ini biasanya mengabaikan apakah dia bekerja sesuai passion atau tidak. Yang penting dari hasil kerjanya, mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka. 
Jika saya di minta memilih, sudah jelas saya masuk kategori nomor dua. Apa sih tujuan saya bekerja? realistis saja, tentu saja untuk cari uang! Untuk digunakan apa saja uangnya? wah, ya macam-macam. Makan, beli baju, sepatu, jalan-jalan bahkan untuk menabung. Dan untuk membeli semua itu saya nggak mungkin terus-terusan minta ke orang tua. Jika di tanya lagi apakah saya mencintai pekerjaan saya? itu hal yang berbeda menurut saya. Walaupun saya tidak mencintai pekerjaan saya, bukan berarti saya tidak bergairah untuk bekerja. Selain cinta, ada banyak hal yang membuat seseorang tetap semangat pergi bekerja : memiliki rekan kerja yang baik, atasan yang kooperatif, rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan atau motivasi kecil macam : "gaji bulan ini beli sepatu ah" atau "gaji bulan ini di tabung untuk travelling". See? selama satun ini saya bertahan bekerja karena faktor-faktor seperti itu. Bukan berarti saya nggak pernah mengeluh. Berkali-kali saya memiliki niat untuk resign secepat mungkin, keluar dari tempat yang saya pikir tidak semestinya saya berada di sana. Tapi sekali lagi, saya memilih bertahan. Terus-terusan mengutuki pekerjaan yang tidak saya cintai, tidak akan ada gunanya. Karena saya sadar diri, saya bisa membeli barang-barang dan memenuhi kebutuhan hidup saya ya dari hasil kerja saya.

Apakah saya melupakan passion saya? tidak! saya tetap menulis walaupun intensitasnya menurun drastis. Saya masih punya "tanggung jawab" untuk tetap menghidupkan passion saya. Biasanya saya menulis setelah pulang kerja atau sebelum saya berangkat kerja. Sejauh ini saya happy-happy saja. Bekerja untuk memenuhi kebutuhan ya jalan, "bekerja" untuk passion juga tetap jalan. Intinya, kembali lagi pada kita yang menjalankan. Setiap orang punya jalan yang di pilih, kan?

Love.
Amelia Utami

You May Also Like

0 komentar