REVIEW NOVEL : THE ARCHITECTURE OF LOVE

by - Agustus 21, 2016


Penulis : Ika Natassa

Setelah membeli buku ini, saya baru tau bahwa kisah TAOL di ambil dari #pollstory twitter penulis. Saya nggak mengikuti rangkaian #pollstory tersebut karena sekarang saya jarang sekali buka twitter. TAOL adalah novel kedua Ika yang saya baca setelah Critical Eleven. Secara cerita, TAOL menurut saya lebih ringan di bandingkan CE yang konfliknya bikin perasaan saya sentimentil sampai mau nangis. Konflik di TAOL ini justru bikin saya gemas.

TAOL menceritakan tentang Raia Risjad, penulis novel Indonesia best seller, yang sedang mengalami writing block akibat kehilangan muse-nya.  Sudah empat tahun Raia tidak menghasilkan sebuah karya dan dia memutuskan untuk "berlibur" ke New York dengan harapan dapat menemukan kembali inspirasi menulisnya. Pada suatu pesta tahun baru yang di adakan oleh salah satu temannya, tak sengaja Raia bertemu dengan cowok bernama River, seorang arsitek dari Indonesia juga. Bagi Raia, River ini orangnya aneh, misterius dan dingin. Tapi bersama River lah Raia dapat berkeliling menikmati kota New York. River mengajarkan Raia melihat kota New York dengan cara yang berbeda.

Salah satu alasan mengapa saya suka dengan tulisan Ika Natassa adalah dia selalu menjabarkan profesi setiap tokohnya dengan sangat detail. Mungkin tokoh Raia ini menggambarkan diri Ika sendiri sebagai penulis. Bagaimana rasanya mengalami kebuntuan ide (yes, saya juga pernah mengalami!), di kejar-kejar editor, di tanyai mulu sama penggemarnya kapan novel barunya terbit. Itu emang kaya beban mental sih ya.
Sama seperti buku sebelumnya, mbak Ika selalu menyelipkan informasi-informasi di setiap ceritanya. Dan menurut saya itu sangaaaat bermanfaat. Salut banget bisa menggambarkan tempat-tempat di New York dengan gamblang. Informasi kecil kaya tempat jualan burger, kopi atau makanan yang enak di New York sampai di ceritain loh. Belum lagi informasi-informasi setiap bangunan di New York beserta sejarahnya. Ini semacam baca buku sekalian "touring" dan mbak Ika jadi travel guide-nya. 

Cerita cintanya juga menurut saya nggak terlalu mellow, meskipun cerita masa lalu Raia dan River lumayan bikin nyesek dan seriously saya sampai berhenti baca dulu saking "Ih, apaan sih. Bikin nyesek aja". Begitulah reaksi pembaca alay macam saya, hahaha. Lucu banget setiap mereka berdua memanggil dengan sebutan nama Bapak Sungai dan Ibu Hari Raya. Cheesy tapi ko ya romantis! Hehehe. Oh ya, satu quote favorit saya dari novel ini kira-kira bunyinya begini : "Orang yang sedang jatuh cinta biasanya akan lebih mudah "menandai" orang tersebut. Dia akan jauh lebih peka, bahkan untuk hal-hal kecil seperti wangi parfumnya, makanan kesukaannya, gaya rambutnya dan barang-barang yang dia pakai dari ujung kepala sampai ujung kaki". LAH, IYA. INI BENER BANGET!

Endingnya agak menggantung gitu ya tapi sebagai pembaca saya tau lah perasaan Raia dan River itu bagaimana *alaaaah*. Oh iya, saya seneng banget di novel TAOL ini bisa ketemu lagi dengan Ale dan Anya beserta anak mereka. Nggak tau kenapa saya ikut seneng mereka akhirnya memiliki anak kembali. 

Yang jelas, TAOL recommended untuk dibaca dan tulisan Ika Natassa tidak usah di ragukan lagi :)

Love.
Amelia Utami

You May Also Like

1 komentar

  1. Tanks kak reviewnya heheeheh....

    Jangan Lupa Kunjungi Blog/Artikel Kitaa Ya Kaka " Berbagi Itu Indah " !!!!!!

    ( >>> DISINI <<< )

    Seputar Aritkel Bola

    Download Game Online
    Artikel Bola Terupdate 2017

    BalasHapus