I'm Young, I Wearing Hijab and I'm Proud : Kisah Enam Perempuan Muda dengan Hijabnya

by - Agustus 20, 2013

Bismillah,

"Wahai Nabi katakanlah pada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS Al Ahzab : 59)

Mengenakan hijab di usia muda mungkin sebelumnya tidak pernah terlintas oleh ke-enam perempuan ini. Masa-masa muda yang biasanya identik dengan "sesuka hati gue", justru mengantarkan mereka pada satu titik dimana mereka menemukan "ya, inilah jalan yang benar".

Lalu bagaimana cerita selengkapnya hingga mereka memutuskan untuk mengenakan hijab? 
Saya telah merangkumnya melalui wawancara pribadi. Semoga bermanfaat!

1. Dini Anggraeni (21tahun, Universitas Indonesia)

"Awalnya saya tahu berhijab adalah salah satu kewajiban seorang wanita terhadap sang Pencipta-nya dan inilah salah satu cara saya mensyukuri apa yang sudah Allah berikan kepada saya". Ungkap dara cantik kelahiran Jakarta, 20 Januari 1992.

Dini mengaku banyak perubahan yang ia rasakan ketika sudah mengenakan hijab. Dirinya mengaku merasa lebih di hormati oleh orang-orang sekitar, lebih giat beribadah dan lebih hati-hati dalam melakukan tindakan.

"Hijab itu aura kecantikan wanita paling alami"

Ketika disinggung masih banyak muslimah yang masih ragu mengenakan hijab, gadis yang juga berprofesi sebagai entrepreneur  ini memiliki cara sendiri untuk berdakwah yaitu dengan menceritakan banyak hal positif seputar hijab yang sudah banyak ia rasakan dan juga orang-orang disekitarnya.

 twitter : @dinidjoemikko, instagram : dinidjoemikko 


2. Trian Aprillianti (21tahun, Universitas Jenderal Soedirman)


Hijab bukanlah hal yang baru bagi gadis yang berulang tahun setiap tanggal 25 April ini. Dari SMP hingga SMA, sekolahnya mewajibkan semua murid perempuan yang beragama Islam untuk mengenakan kerudung. Begitu juga dengan dirinya.

"Baru ketika SMA yaitu tahun 2008 aku mantep mengenakan hijab bukan hanya di lingkungan sekolah saja tapi juga diluar. Ini tidak terlepas dari peran dan bimbingan salah satu guru di sekolah ku".

Dia mengaku Mama-nya sempat melarang dirinya mengenakan hijab, karena pada saat itu hijab masih dianggap tabu. "Nanti cari kerjanya susah". Begitu kata Mama ku. Namun akhirnya Mamanya mengerti bahwa hijab bukanlah hambatan untuk melakukan berbagai aktivitas.

 "Aku merasa setelah berhijab aku semakin di hargai sebagai perempuan".

Trian berpesan bahwa jika mengenakan hijab jangan lah menunggu hidayah datang, karena hidayah itu di cari. "Cari hidayah itu step by step. Insya allah dari setiap step akan dapat hidayah, meskipun sedikit. Saya juga masih dalam tahap belajar untuk mencapai tahap yang lebih baik". Ujarnya menutup pembicaraan.

twitter : @aprildualima, instagram : aprildualima


3. Fauziah Utami (25tahun, Pegawai Swasta)

Perempuan yang bekerja di salah satu Bank ini bercerita bahwa keputusannya mengenakan hijab spontan begitu saja, selain karena memang dirinya sudah siap mengenakannya.

Dia pun bersyukur instansi tempatnya bekerja tidak melarang karyawannya mengenakan hijab. Dirinya juga merasa di dukung karena banyak teman-teman satu kantornya yang sudah berhijab.

"Hidup terasa lebih nyaman karena lebih sopan dan tertutup". Ujarnya saat ditanya perubahan yang dirasakan setelah berhijab.

"Hijab itu tidak hanya sebagai kewajiban perempuan muslim, tapi juga sebagai bentuk menghargai diri sendiri..."

Gadis yang akrab disapa Fuji ini pun memberikan pendapat akan masih banyaknya perempuan muslim yang masih ragu-ragu dalam berhijab. "Jika ingin berada di area yang lebih baik, maka lebih cepat lebih baik". Pesannya sambil tersenyum.

twitter : @fauziahutami


4. Kania Kusumalia (20tahun, Universitas Padjajaran)


Proses yang lumayan panjang akhirnya mengantarkan Kania untuk mantap mengenakan hijab. "Hijab membuat sikap aku lebih teratur nggak semaunya kaya dulu, terus aku jadi lebih giat ibadah". Ungkap gadis yang baru saja lulus dari bangku kuliah ini.

Awalnya ia mengaku berat mengenakan hijab apalagi banyak anggapan yang mengatakan "ngapain pake kerudung kalau kelakuan belum bener". Menurutnya hijab dan akhlak itu adalah dua hal yang berbeda.

"Wanita berhijab itu memang belum tentu baik, tapi wanita berakhlak baik sudah pasti berhijab"

Dirinya menegaskan bahwa sampai kapan pun kata siap untuk berhijab tidak akan pernah muncul jika tidak dicoba dan dijalankan. Apalagi menurutnya yang namanya kewajiban itu harus dijalankan.

twitter : @kaniakanihe, instagram : kaniakusumalia


5. Anita Nur Anugrah (23tahun, Tim Creative SCTV)


"Awalnya waktu mendekati ultah yang ke 22 pengen ngasih sesuatu yang spesial untuk diri sendiri. Jadilah spontan berhijab". Ujar perempuan asal Ciamis ini.


Alumni Jurusuan Ilmu Komunikasi ini mengatakan
bahwa banyak sekali perubahan yang di alami setelah berhijab, khususnya yang berhubungan dengan hobi travelingnya. "Aku kan doyan traveling dan kadang-kadang sendirian harus lari desak-desakan di terminal, dengan hijab alhamdulillah jadi lebih aman dijalan".

Anita memiliki pendapat sendiri ketika ditanya masih banyak teman-teman muslimah lain yang masih ragu mengenakan hijab. "Ga selalu harus menjilbabi hati dulu soalnya itu pasti bakal butuh waktu lama. Nunggu sampe siap, itu juga kita ga tau kapan bakal muncul.

...dengan mengenakan hijab, otomatis kita punya pengingat buat menjaga hati tetap inget Allah"

twitter : @riotanitnot, instagram : riotanitnot


6. Dhiny Octavia (20tahun, Universitas Pasundan)


Dhiny mengaku mengenakan hijab sebetulnya telah menjadi pemikiran panjangnya semenjak duduk dibangku SMP, namun hal itu baru terealisasikan setelah ia menjadi mahasiswi.
"Bisa dibilang ini sebagai hidayah dari Allah karena saya menggunakan hijab setelah bermimpi di datangi oleh sesosok wanita muslimah yang menyuruh saya  mengenakan pakaian wajib wanita muslim tersebut".

Mahasiswi Hubungan Internasional ini mengaku setelah berhijab ia merasa lebih mengkontrol dirinya untuk melakukan suatu tindakan dan ia juga merasa aman dari pandangan laki-laki.

"Sebelum kamu berpikir untuk menghijabkan dulu hatimu sebelum menghijabkan auratmu maka ingatlah satu kutipan ini ; tutuplah auratmu sebelum kain kafan memaksamu untuk menutupinya".

Terlebih menurutnya hijab merupakan pakaian wajib wanita muslim. "Semakin terbuka auratnya maka semakin hilang misteri yang ada dalam dirinya".

twitter : @dee-octa, instagram : dhinyoctavia


(Terima kasih kepada narasumber yang sudah terlibat ^^)

Love
Amelia Utami

You May Also Like

0 komentar