Review Film : 99 Cahaya di Langit Eropa

by - Desember 06, 2013


Sutradara  : Guntur Soeharjanto
Produksi : Maxima Picture
Pemain : Abimana Aryasatya (Rangga Alamahendra), Acha Septriasa (Hanum Rais), Raline Shah (Fatma), Nino Frenandez (Stefan), Alex Abbad (Khan), Marissa Nasution (Maarja), Dewi Sandra (Marion), pemain cilik Gecchae (Aisye)

Diadaptasi dari Novel Best Seller "99 Cahaya Di Langit Eropa" 
karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra 

Tayang 5 Desember 2013


Finally, yang sudah tamat membaca novelnya seperti saya pasti sudah menunggu hadirnya film ini. Ya, kemarin saya dan teman saya bela-belain hujan-hujan demi nonton fim ini hehehe. Dari awal saya sangat interest dengan film ini terlebih karena saya sudah baca novelnya dan saya takjub luar biasa (note : saya sudah membahas novelnya di blog saya pada labels "I'm Read").

Sebenarnya sebelum nonton film ini saya sudah siap-siap jika film ini tidak seperti yang diceritakan dalam novel, dalam artian banyak adegan-adegan yang diringkas dan tidak diceritakan secara detail. Tapi ternyata eh ternyata alih-alih saya memikirkan jalan ceritanya, saya justru lebih suka meneliti setiap karakter tokohnya tanpa mempedulikan alur ceritanya hehehe. 

Seperti tokoh Rangga yang membuat saya kagum dengan kecerdasannya dan menjadi murid kesayangan profesor (pantes aja dia dapet beasiswa ke Austria hehe). Kehidupan Rangga selama kuliah disana lah yang membuat saya tertarik. Mulai dari kesulitan mencari tempat untuk sholat dan menghadapi temannya yang bernama Stefan yang Atheis dengan sabar yang suka mengkritisi ibadahnya. Nino Fernandez berhasil menghidupkan film ini dengan tokoh Stefan. It's brilliant! Hahahaha.

Salah satu adegan dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa

Tokoh Hanum, hmmm jujur saya sedikit kecewa dengan akting Acha yang biasa saja padahal Hanum adalah tokoh sentralnya dalam film ini. Saya justru lebih tertarik dengan tokoh Fatma dan anaknya (yang diperankan dengan apik oleh pemain cilik Gecchae). Sama seperti menulis resensi novelnya ketika itu, saya juga tersihir oleh kata-kata fatma mengenai "menjadi agen muslim yang baik" di film tersebut. Walaupun sosok Fatma yang saya bayangkan bukan seperti Raline tapi saya tidak begitu kecewa dengan aktingnya sebagai sosok ibu yang baik dan agen muslim yang baik.

Adegan selanjutnya menurut saya hampir sama dengan jalan cerita pada novel, seperti Hanum dan suaminya pergi ke Paris lalu bertemu Marion yang mengajaknya berkeliling paris sambil menceritakan sejarah peradaban Islam lalu kembali lagi ke Austria untuk menemui Fatma namun sayang sekali Hanum tak kunjung bertemu dengan Fatma kemudian film berhenti......

Hahaha jangan keburu kecewa dulu, karena dari awal film ini dibuat sekuel yang akan tayang tahun 2014 nanti. Kisah Hanum dan Rangga di Cordoba dan Istanbul (seperti yang diceritakan dalam novel) kita harus sabar menunggunya di part 2.

Setiap film pasti ada kekurangan dan kelebihannya. Seluruhnya film "99 Cahaya di Langit Eropa" sangat menghibur, segala kekurangan rasanya berhasil ditutupi oleh pemandangan kota Wina dan Paris yang luar biasa. Ya, film ini bukan hanya memanjakan penonton dengan setting yang indah saja namun juga mengajak penonton untuk mengenal Islam secara unik, menarik dan tidak membosankan tapi maknanya tetap dapat.

Love.
Amelia Utami

You May Also Like

0 komentar