Trip to Dieng

by - Juli 12, 2014

Pada tanggal 18 Mei 2014 (huaaa udah cukup lama ya hehehe), saya dan teman saya yang bernama Trian melakukan janji terpendam kita (yaela) untuk jalan-jalan ke Dieng. Awalnya teman saya yang satunya lagi yang bernama Pipit akan turut serta, tapi apa daya "tamu bulanan" dia mendadak membatalkan itu semua. Walhasil, hanya saya dan Trian yang akhirnya melakukan backpacker nekad ini. Kenapa dibilang nekad? Karena kita hanya berdua dan tanpa arah jalan yang jelas!

Tapi tunggu dulu....
Bukan berarti kita buta arah 100% loh, karena malamnya dengan mata yang terkantuk-kantuk karena kelelahan baru tiba dari Indramayu (FYI : saya memulai perjalanan ini dari Purwokerto, karena lebih dekat dan kebetulan Trian adalah mahasiswa UNSOED, jadi ada tebengan istirahat gratis hehehe) plus ada musibah kamera digital saya jatuh dijalan dan tidak ditemukan (huaaa sudah jangan dibahas!), pokoknya itu membuat mood saya sedikit kacau. Tapi akhirnya saya tidak mau berlarut-larut dalam kesedihan. Bagaimanapun saya sudah tiba disini. Masa mau pulang lagi?

Oke, langsung aja besoknya kita berdua langsung cuuus menuju terminal Purwokerto naik motor dan setelah tiba motornya di titipin ke petugas terminal. (Ini yang unik sebenarnya, saya baru tau kalau ada penitipan motor sampai berhari-hari diterminal dan dijamin nggak akan hilang. Enak banget kan? huh). Kita langsung naik bus menuju Wonosobo. Perjalanannya sekitar 3 jam. Atur waktu sendiri biar sampai Wonosobo nggak terlalu sore. Oh ya ongkosnya sekitar 20ribu.

Berhubung kami tiba di Wonosobo menjelang maghrib dan kendaraan menuju Dieng sudah tidak ada lagi, kami memutuskan untuk menginap semalam di hostel. Sempat bingung juga mencari hostel di tempat yang asing yang belum pernah dikunjungi. Mana kita berdua sempat jalan kesana kemari mirip orang kesasar plus digodain sama bapak-pak nggak jelas (Ih!). Untungnya ada smartphone (hahaha) tinggal ketik keyword di google "hotel murah Wonosobo", maka muncullah beberapa tempat sebagai rekomendasi.
Nah, untungnya kami mendapat hostel murah dekat alun-alun Wonosobo, namanya hotel Arjuna. Begitu selesai makan malam, kita langsung pergi karena berhubung badan udah pada pegel. Oh ya, tarifnya murah menurut saya, yaitu sekitar 60 ribu semalam hehehe. Tempatnya bersih lagi. Tapi kamar mandinya diluar. (Ah, bodo amet!).


Hotel Arjuna Wonosobo
Kamar tidur kami. Jangan harap ada kipas angin atau AC,
karena Wonosobo sudah dingiiiiin sekali.

Dapet sarapan sederhana tapi enak.

Setelah check out dari hotel besok paginya pukul 06.00, kami langsung cus menunggu mobil Metro (semacam mini bus) di depan alun-alun Wonosobo yang akan membawa kami ke Dieng. Sebelum itu, saya berfoto dulu di Wonosobo sebagai kenang-kenangan.



Setelah itu kami naik Metro. Ongkosnya 8ribu. Perjalanan Wonosobo-Dieng sekitar satu jam. Harusnya kami ke Sikunir dulu (tujuan utama), tapi berhubung sudah tidak mungkin melihat golden sunrise yang terkenal itu (hiks), jadi kami memutuskan untuk ke Candi Arjuna Dieng. Itu pun tersesat beberapa kali dan nanya berkali-kali. Halah!

Salah satu Candi Arjuna Dieng
Komplek Candi Arjuna


Puas berfoto-foto di Candi Arjuna, kami melanjutkan perjalanan ke Kawah Sikidang. Letaknya tidak jauh dari komplek Candi Arjuna. Tapi berhubung kami jalan kaki, ya terasa jauh. Udah mirip musafir kesasar heu.

Perjalanan menuju Kawah Sikidang
Kawah Sikidang

Kawah Sikidang ini lebih mirip kawah putih di Ciwidey Bandung tapi suasana pegunungan di kawah Sikidang ini lebih terasa. Jadi ada nilai plusnya hehe. Biaya masuknya 10 ribu ya. Sudah termasuk tiket masuk ke Candi Arjuna.

Note : Semua foto no filter. 


Perjalanan kami belum selesai...
Next, saya akan bahas tentang pendakian ke bukit Sikunir.

See you soon.

You May Also Like

0 komentar