Untuk Seluruh Pendukung Capres
Terlepas dari capres mana yang saya pilih dan siapa yang akan jadi pemenangnya, saya hanya ingin pemilihan presiden ini segera berakhir.
Sungguh, saya sudah sangat capek.
Setiap membuka media sosial (facebook, instagram, twitter dll), orang-orang beramai-ramai membicarakan capres dukungannya, baik itu melalui status facebook, gambar, kicauan twitter atau sekedar membagikan link berita.
Bagi saya tidak masalah, mau kampanye sepuasnya pun tidak apa-apa, selama menyampaikannya dengan bahasa yang sopan dan tidak menyebar berita fitnah dan bohong.
Tapi disitulah masalahnya,
saya perhatikan semakin dekat dengan pemilihan presiden bukannya semakin tenang dan menikmati prosesnya, malah semakin "brutal" dan meresahkan.
Pendukung masing-masing capres saling serang, saling hujat, saling mengeluarkan kata-kata tidak pantas dan menganggap bahwa capres pilihannya adalah yang paling baik.
Akhirnya masyarakat biasa seperti saya, hampir tidak lagi bisa membedakan mana berita benar dan mana berita fitnah dengan tujuan menjatuhkan.
Dan pilihan bijak akhirnya saya terpaksa harus me-unfriend atau men-unfollow teman-teman yang dirasa kempanyenya tidak sopan. Itu sangat mengganggu.
Bahkan piala dunia yang sudah berlangsung beberapa minggu pun --yang diharapkan dapat menjadi "penyejuk" ditengah kondisi pilpres yang "panas" ini-- justru tidak memberikan banyak efek.
Berita tentang piala dunia masih kalah dengan berita pilpres. Bahkan gaungnya bisa saya rasakan tidak seseru empat tahun yang lalu.
Tiba saatnya bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan keberkahan.
Saya berharap omongan tentang copras capres ini sedikit reda, karena sungguh disayangkan jika dibulan yang suci ini masih saja beredar manusia-manusia yang tidak menjaga lisan, penyebar fitnah dan penebar kebencian.
Sangat disayangkan juga jika kita tidak dapat menahan untuk ikut-ikutan berkata tidak pantas, menebar kebencian dan menyebarkan fitnah.
Tadi siang saya baru saja buka twitter dan sedih sekali ada follower saya yang di bully abis-abisan oleh teman-temannya sendiri karena berbeda pilihan.
Sampai sebegitunya kah?
Harusnya perbedaan pilihan tidak merusak pertemanan kan?
Memilih adalah masalah keyakinan.
Itu juga merupakan hak setiap orang.
Kita wajib menghargainya.
Jika karena berbeda pilihan, membuat hubunganmu dengan teman-temanmu tidak lagi baik,
maka saya tegaskan ada yang salah dengan kamu.
You are fanatic!
Jika tidak suka pada Jokowi, kenapa harus menjelek-jelekkan Jokowi?
Jika tidak suka pada Prabowo, kenapa harus menjelek-jelekkan Prabowo?
Toh, salah satu diantara mereka akan menjadi pemimpin negeri ini.
Pastilah mereka berdua yang terbaik.
Perlu di ingat, menjelekkan-jelekkan itu berbeda sekali dengan memberikan kritik atau saran.
So, kepada seluruh pendukung capres, silakan berkampanye dengan sehat dan positif.
Berikan data-data yang valid tentang capres yang kamu dukung.
Berdiskusilah dengan santun bukan saling serang dan melontarkan kata-kata yang tidak pantas.
Menyebar fitnah dan menebar kebencian tidak akan ada gunanya.
Buang-buang energi plus menimbulkan penyakit hati.
Tidak akan menguntungkan kamu. Kepuasannya hanya sesaat.
Kita semua cinta Indonesia.
Jangan sampai hanya karena berbeda pilihan, kita saling bermusuhan dan melupakan tujuan fundamental kita yaitu ingin bangsa ini lebih baik lagi ke depannya.
Akhir kata,
Whatever you are left or right side,
You still my friends...
Jatibarang, 1 Juli 2014.
23;06 WIB
0 komentar