Tumbuh Menjadi Dewasa

by - November 18, 2015

Saat saya masih duduk di bangku SD, saya membayangkan bagaimana rasanya menjadi murid SMP. Kemudian setelah merasakan, kembali saya membayangkan bagaimana rasanya menjadi murid SMA, kemudian menjadi mahasiswa dan bekerja. Apakah saya akan mengalami banyak kesulitan ketika menjalankannya atau semua fase itu berlalu begitu saja tanpa banyak hambatan, hanya menyisakan kenangan indah dan kurang indah yang tidak bisa di hindarkan.

Kenyataanya, tumbuh menjadi dewasa tidaklah mudah, namun tidaklah juga sulit. Tergantung bagaimana kita menghadapinya dan bagaimana kita dapat melihat dari berbagai sisi. Bukan hanya sisi positif saja berupa catatan kebaikan-kebaikan kita, tapi juga sisi negatif yang akan membuat kita belajar tentang hal-hal yang tidak terduga.

Sekarang umur saya sudah 23 tahun. Umur yang katanya sudah mulai masuk tahap dewasa. 23 tahun yang menurut saya cukup "mengejutkan", tapi juga terasa biasa-biasa saja tanpa banyak perubahan berarti. 23 tahun yang bagi saya tidak pernah di bayangkan akan seperti apa, akan menjadi apa dan akan terjadi apa. Banyak hal-hal tentunya di luar dugaan saya. Tidak jarang membuat saya sedih, kecewa, marah, bahkan sampai pada titik yang terpuruk. Banyak keinginan yang tidak terwujud, harapan-harapan yang tidak tersampai bahkan mimpi-mimpi yang masih menggantung. 

Pada satu titik saya berpikir : "Oh ternyata seperti ini permasalahan yang di hadapi oleh orang dewasa". Bukan hanya sekedar permasalahan cinta atau bingung memilih model sepatu, tapi jauh lebih kompleks dari itu. And yeah life is school, we all are students (88 Love Life).

Tumbuh menjadi dewasa berarti harus berhati-hati dalam mengambil keputusan, karena keputusan kecil saja bisa berdampak bukan hanya untuk hari ini, tapi juga untuk beberapa tahun ke depan. Bukan berarti saya takut untuk berani melangkah. Hanya saja ada beberapa pertimbangan yang harus di pikirkan matang-matang.

Tumbuh menjadi dewasa berarti harus belajar berlapang dada jika keinginan saya tidak terwujud. Ada hal-hal yang memang bukan "milik" saya dan saya harus lebih percaya akan ada banyak hal yang lebih baik kedepannya.

Tumbuh menjadi dewasa bukan berarti terbebas dari kesalahan. Saya kadang bertindak tanpa berpikir, berbicara tanpa merasakan, mempercayai orang dengan mudah dan melakukan banyak kesalahan. I admit it and want to learn to correct that mistake, isn't that the point? dan jangan terburu-buru untuk menghakimi kesalahan orang lain. Learn to listening their reason.

Tumbuh menjadi dewasa harus bisa memilih mana masalah yang dapat di bagi ke orang lain, mana masalah yang cukup di simpan untuk diri sendiri. Bukan untuk sok tegar, tapi terlebih karena menyimpannya jauh membuat diri saya lebih baik. 

Tumbuh menjadi dewasa harus berusaha kuat untuk berdiri dengan kaki sendiri, tidak selalu bergantung pada orang lain. Belajar untuk menghadapi dan memecahkan permasalahan sendiri. 

Sampai detik ini saya juga masih merasa gamang dan bingung, lebih tepatnya cemas jika apa yang sudah saya kerjakan hari ini atau keputusan yang sudah saya ambil akan membuat saya menyesal di kemudian hari. Namun, di sisi lain saya banyak bersyukur karena masih di beri kemampuan untuk menghadapi hal-hal yang ada di depan mata saya, serta berani mewujudkan mimpi saya pelan-pelan. Saya tau, saya tidak akan sendirian. Saya memiliki orang-orang yang menyayangi saya. Saya memiliki diri saya yang kuat dan percaya diri.

Dan pada akhirnya waktu tetap berjalan, usia semakin bertambah dan kita akan menjadi tua. Yang dapat di pikirkan bukan lagi kita yang akan tumbuh dewasa, tapi hal-hal terbaik apa yang dapat kita lakukan untuk hidup kita :)

Love.
Amelia Utami

You May Also Like

2 komentar

  1. jangan tumbuh dewasa, tidak menyenangkan
    kita sama umur 23, dan saat ini berpikir, bagaimana caranya agar bisa kambali ke masa kanak-kanak -_-

    BalasHapus
  2. hihi iya kadang pengen kembali ke masa anak-anak. Terima kasih sudah berkunjung :)

    BalasHapus