REVIEW NOVEL : Melbourne Wedding Marathon

by - Maret 11, 2018

Gambar pribadi

Melbourne Wedding Marathon
Penulis : Almira Bastari
GRASINDO, 2017, 217 hlm.

BLURB :

Sydney Deyanira
Wanita cerdas, mandiri, ambisius, dan perfeksionis. Sydney merasa patah hati ketika sahabat yang ia kencani selama satu semester terakhir memilih berpacaran dengan orang lain. Dijuluki sebagai ahli percintaan prematur, Sydney mulai berpikir untuk melakukan apa yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya, menjalin hubungan palsu dengan orang baru.

Anantha Daniswara
Pria sukses, arogan, suka bergonta-ganti pasangan namun masih belum berdamai dengan masa lalunya. Demi memenuhi tantangan mantan pacarnya, Anantha nekat meminta pelayannya sendiri untuk menjadi kekasihnya.

Melbourne bukan kota cinta dan jauh dari kata romantis. Sebagai kota yang paling nyaman ditinggali di dunia, Melbourne menjadi awal baru bagi dua insan yang tertekan dengan rentetan pesta pernikahan!

***

Jadi, setelah membaca novel Resign! saya langsung suka dengan gaya penulisan Almira dan tertarik untuk membaca novel lain dari penulis yang ternyata sebelumnya sudah mengeluarkan novel, yaitu MWM (disingkat aja ya gaes judulnya biar nggak pegel ngetik 😁). Saya beli MWM ini udah edisi revisi karena katanya dicetakan pertama terdapat luar binasa sekali typonya bahkan nama tokohnya tertukar! (editornya mana niiiih?😏)

Awal cerita dimulai dari Sydney yang patah hati karena sahabat yang ia taksir, Rafka, jadian dengan perempuan lain. Sydney yang gagal kembali menjalin hubungan dengan pria, nekat menerima tawaran untuk menjadi koki pribadi di sebuah penthouse milik pria Indonesia bernama Anantha.

Anantha yang belum bisa move on dari pengkhianatan kekasihnya, Danisha, nekat menerima tantangan Danisha untuk pergi ke pesta pernikahan rekan mereka dengan membawa pasangan. Dan satu ide muncul di benak Anantha, menyewa Sydney untuk menjadi pacarnya selama 30 hari dan bersedia menemani dia untuk menghadari pesta pernikahan para koleganya di Melbourne! Singkat cerita, mereka sepakat dan menandatangani kontrak hubungan palsu mereka.

Saya akan review novel ini dari poin-poin yang saya suka, sampai yang kurang saya suka (ini sih selera ya)

Hal-hal yang saya suka dari novel MWM :

  • Judul, blurb, dan tema cerita yang diangkat. Meskipun temanya klise yaitu tentang hubungan palsu, tetapi alasan tokoh utama melakukan itu bagi saya cukup menarik. Jangankan di Melbourne ya, di Indonesia pun banyak yang tertekan oleh rentetan pesta pernikahan dari teman-temannya (sumpah, ini bukan curhat 🤣)
  • Suka banget sama couple Anantha dan Sydney ini! Berhasil bikin saya senyum-senyum sendiri. Oke, saya jadi tahu satu lagi kelebihan penulis yaitu pintar membentuk karakter tokohnya. Anantha-Sydney mengingatkan saya pada Rara-Tigran di novel Resign! yang sama-sama bikin saya baper. Sydney ini setipe sama Rara : perempuan cerdas, mandiri, dan punya pendirian. Kalau Anantha...hmmm well nggak searogan yang digambarkan di blurb cerita ya. Justru bagi saya Anantha ini termasuk humble untuk tokoh yang dibilang arogan itu, serta saya nggak ngerasa kalau Anantha ini tipe pria yang suka gonta ganti pasangan (???)
  • Saya suka detail-detail dari sikap Anantha dan Sydney. Duh sumpah bikin gremet-gremet gemas 🤣 Anantha yang bersandar di bahu Sydney, Sydney yang merawat Anantha saat sakit, Anantha yang cemburu, Sydney yang lempeng (pokoknya baca aja deh, tar saya diprotes spoiler, lagi 🙈)
  • Endingnya, saya nggak terlalu dapet feel-nya sih, tetapi cukup manis dan so pasti happy ending 😎

Hal-hal yang saya kurang suka dari novel MWM :
  • Masih aja ada typo eeeeerrgghhtt! Nggak ganggu sih, tetapi please deh ini tuh udah edisi revisi.
  • Waktu awal-awal baca saya agak keganggu sama nama-nama tokohnya yang panjang dan suka bikin keselipet lidah, terutama nama lengkap Sydney.
  • Saya nggak suka sama Rafka, baik sebagai sahabat maupun sebagai pria. Sebagai sahabat dia ini....(spoiler) udah mah lebih milih jadian sama Clara daripada Sydney, terus pas Sydney deket sama Anantha dengan mudahnya dia bilang Sydney perempuan gampangan! Cih, padahal Rafka tahu Sydney ada perasaan sama dia, tetapi dia nggak pede karena Sydney lebih pintar dari dia makanya dia pilih cewek lain, tetapi juga cemburu liat Anantha. Maunya apa, toh? Pas dia emosi juga seolah-olah Sydney itu milik dia dan tahu segalanya tentang Sydney. Rasanya tuh pengen bilang ke Rafka :

  • Saya nggak suka sama Danisha dan Clara. Kakak dan adik ini nyaris nggak ada bedanya, dari mulai gaya hidup sama sikap sok berkuasa dan menganggap Sydney itu rakjel (rakyat jelata). Sydney yang kuliah di Melbourne aja dibilang rakjel, apalagi gue yaaaaa hmmm baiklah.
  • Saya nggak suka sama kakek Anantha. Siapa itu? Nah iya, Daniswara! Udah mana nongolnya cuma dikit di novel ini, sekali nongol malah kaya tokoh FTV (spoiler) : menyuruh Sydney menjauhi Anantha dengan menawarkan dia mobil, apartemen, dan segepok uang. Hmmm saya pikir taktik picisan ini sudah musnah.

Terlepas dari semua itu, saya menikmati membaca MWM. Ceritanya ringan khas metropop, ditambah gaya penulis yang lincah dan enak dibaca. Sepertinya, Almira Bastari akan menjadi penulis yang saya tunggu karya-karya selanjutnya.

"Setiap orang pasti memiliki seseorang, yang ia tunggu kabar putusnya."
(Hlm 8)

"Hidup itu pasang surut. Surut kalau kamu jomblo, pasang kalau kamu taken."
(Hlm 20)

"Setiap orang punya pilihan bagaimana ingin mengakhiri cerita yang mereka mulai." (Hlm 187)


Bintang 3,5 dari 5!


Love.
Amelia Utami

You May Also Like

1 komentar