Review Novel : Tentang Kamu

by - April 12, 2017



Ini novel kedua Tere Liye yang saya baca setelah Hujan (yang nggak sempat saya review karena keburu lupa sama ceritanya). Saya bukan penggemar Tere Liye jadi saya nggak mengikuti novel-novel beliau. Tapi setelah membaca Hujan saya akui, tulisan beliau bagus. Saya nggak peduli tentang omongan-omongan tentang beliau yang sempat ramai di media sosial, yang saya nilai kan karyanya, bukan pribadinya hehehe. Balik lagi ke novel Tentang Kamu. Di bandingkan Hujan, dari segi cerita saya lebih suka Tentang Kamu. Alur ceritanya lebih tertata walaupun settingnya berbeda-beda dan periode rentang waktunya sangat jauh. Untungnya penulis tetap konsisten dari awal sampai akhir. Istilahnya nggak kehilangan konsentrasi gitu.

Tentang Kamu bercerita tentang Zaman, pemuda asal Indonesia yang bekerja sebagai pengacara di firma hukum bernama Thompson & Co di London. Suatu hari Zaman menangani masalah warisan seorang klien yang baru saja meninggal dunia. Klien itu mewariskan aset berbentuk kepemilikan saham senilai satu miliar poundsterling alias 19 triliun rupiah! Zaman lebih tercengang lagi karena klien tersebut adalah wanita asal Indonesia. Yup, namanya Sri Ningsih. Lebih lebih tercengang lagi karena Sri Ningsih meninggal (dan selama ini tinggal) di sebuah panti jompo di Paris. Wow, bagaimana bisa wanita yang tinggal di panti jompo bisa memiliki kekayaan seluar biasa itu?

Itu lah tugas Zaman....

Sekaligus mencari siapa ahli waris dari Sri Ningsih. Jika dalam tenggat waktu tertentu tidak ada yang mengklaim, maka warisan Sri Ningsih akan di kelola oleh pihak Kerajaan Inggris. Kurang lebihnya seperti itu.

Dengan modal buku harian milik Sri Ningsih yang dia temukan di panti jompo, Zaman mulai menelusuri jejak kehidupan klien penting tersebut. Buku harian tersebut terdiri dari lima bab perjalanan hidup Sri Ningsih, sekaligus menjadi petunjuk penting bagi Zaman dalam menemukan ahli warisnya.
  1. Bab pertama menceritakan kehidupan masa kecil Sri di Pulau Bungin, Sumbawa, pada tahun 1940-an. Bagaimana dia menghabiskan masa kecilnya sebagai anak dari pelaut tangguh bernama Nugroho dan seorang ibu bersahaja (yang belum pernah ia lihat wajahnya karena meninggal begitu melahirkan Sri) bernama Rahayu. Di bab pertama, saya sudah di buat sedih (tipikal penulisnya nih yang bisa aja buat pembacanya terhanyut dalam setiap ceritanya). Bagaimana anak sekecil Sri harus menghadapi beberapa kepahitan hidup ; setelah ibunya meninggal, ayahnya menikah lagi kemudian ayahnya meninggal dan ia harus hidup di bawah penyiksaan ibu tirinya yang menganggap Sri adalah "anak yang dikutuk".
  2. Bab kedua menceritakan tentang masa remaja Sri di sebuah pondok pesantren di Surakarta. Di bab pertama udahlah di buat sedih, di bab kedua di bikin ngeri. Di ceritakan saat Sri remaja pada tahun 1965, saat itu terjadi peristiwa G30SPKI. Salah satu teman di pondok Sri berkhianat dan berakhir dengan pembantaian Kiai dan para santri di pondoknya. Peristiwa tersebut meninggalkan kenangan buruk untuk Sri.
  3. Bab ketiga menceritakan tentang perjalanan hidup Sri setelah lulus mondok. Dia memutuskan untuk mengadu nasib di Jakarta. Di bab ketiga ini saya mulai kagum oleh sosok Sri yang berjuang hidup di Jakarta, jatuh bangun dia dalam merintis usaha sampai akhirnya memiliki perusahaan sendiri.
  4. Bab keempat menceritakan perjalanan hidup Sri selanjutnya setelah hijrah ke London, Inggris. Dan di sana juga ia menemukan jodohnya. Ini bab paling bangke menurut saya hahahhaa. Bagaiman nggak, seakan penulis kurang puas "memberikan" cobaan bertubi-tubi pada Sri sejak kecil, masih juga di beri cobaan dan lebih berat. Nggak sanggup saya reviewnya, baca aja sendiri. Ku sebel pokoknya!
  5. Nah bab terakhir dalam perjalanan hidupnya ya menceritakan sisa-sisa hidupnya yang dia habiskan di panti jompo di Paris.
JADI INTI CERITA NOVEL INI APA? TENTANG KEMALANGAN SRI NINGSIH MENURUT SAYA.

Dan sebagai pembaca novel yang receh macam saya, cerita Tentang Kamu memang susah di tebak. Saya memang sengaja nggak penasaran karena ya menikmati ceritanya. Ternyata banyak info-info kecil yang baru saya tau, salah satunya singkatan dari mobil kijang adalah mobil Kerjasama Indonesia-Jepang.

YA ALLAH AMI KEMANE AJA?

Kelebihan lain dari novel ini adalah banyak isu yang di bahas dengan rentang periode waktu yang panjang. Mulai dari peristiwa G30SPKI, peristiwa malari, peristiwa ekonomi dunia, kekerasan pada anak sampai perang dingin. Tenang tenaaang semua hal itu cuma numpang lewat doang sih. Cuma gimmick hehe.

Penulis memberikan kejutan di endingnya yaitu memberikan dua klimaks, untuk Sri Ningsih dan Zaman. Dari total 523 halaman, bagian paling baper bagi saya bukan kisah cinta Sri Ningsihh dan Hakan Karim yang notabene adalah tokoh utama.

COBA TEBAK BAGIAN MANA YANG BUAT SAYA BAPER? IYAAAA....KISAH CINTA ZAMAN DENGAN PEGAWAI PANTI BERNAMA AIMEE, GADIS CANTIK BAIK HATI ASAL PARIS.

Dan asal kalian tau, kisah cinta mereka cuma di ceritakan secuil. DI BAGIAN EPILOG PULA!


FIX. GUE PEMBACA RECEHAN. HAHAHAHA

Love.
Amelia Utami

You May Also Like

0 komentar