Yang Telah Hilang di Masa Sekarang

by - Februari 25, 2017

Gambar Ilustrasi. Di ambil dari google.

Sore tadi kakak perempuan saya bercerita, ia bertemu dengan salah satu tetangga kami yang sudah pindah tempat tinggal. Kakak saya otomatis menyapanya dengan ramah, namun alangkah terkejutnya ketika orang yang di sapa itu jangankan menjawab sapaannya, tersenyum pun tidak. Padahal jelas-jelas mereka berhadapan. Dan yang lebih tidak menyangkanya lagi, orang tersebut dulunya dekat dengan keluarga kami.

Sambil mendengarkan ceritanya, kemudian saya merenung. Bukan tentang cerita sapaan tadi, tapi tentang apa yang telah hilang di masa sekarang, yang mungkin tanpa kita sadari : keramahan, saling bertegur sapa atau hal sepele seperti tersenyum ketika bertemu di jalan. Bukan hanya pada tetangga, tapi juga pada teman dan orang yang kita kenal.

Menyadari realita itu saya sendiri seperti di tampar. Kalau hanya bertegur sapa, alhamdulillah sampai sekarang saya masih sering melakukannya. Ya minimal senyum lah ya. Walaupun saya kadang agak lupa sama wajahnya. Apalagi mata saya minus kadang suka nggak jelas liat wajah orang hehehe. Oh iya saya jadi ingat sama drama korea Reply 1988. Di sana di gambarkan jelas bagaimana hubungan antar tetangga. Sampai hal-hal sepele kaya bagi-bagi makanan pun di ceritakan.

Kemudian lagi-lagi saya yeaaah hmmm sedikit merasa bersalah. Jujur saja, semenjak dewasa saya hampir tidak peduli dengan lingkungan sekitar rumah 😢 . Saya tidak tau apakah saya punya tetangga baru? (padahal waktu kecil saya suka excited kalau ada tetangga yang baru pindah dan pastinya minta kenalan 😅), apakah tetangga saya ada yang sakit? apakah warna cat rumah tetangga saya berubah? (ini penting nggak sih?😅). 

Apakah saya rindu dengan suasana tersebut? Iya! Saya aja kadang sedih sendiri tetangga yang waktu kecil suka main bareng sekarang jadi jauh, negur seadanya, ditambah dia jadi doyan gosip nggak jelas (nah, ini salah satu alasan kenapa saya memilih nggak "peduli"). Boooo, jaman dulu juga banyak tetangga yang doyan gosip, tapi nggak semengerikan jaman sekarang. Belum nikah aja sampe di gosipin. *curcol hahahaha. Yang paling saya kangenin sih ngobrol di depan rumah sama tetangga. Ngobrol ya bukan gosip. Terus yang lebih sedih, ketika di tanya nama tetangga saya, tapi saya nggak tauuuuuu. Ini miris sih, bukan sedih lagi 😢 Apalagi saya tinggal di kampung, bukan di kota yang  masyarakatnya konon katanya lebih cuek bebek sama tetangga. 

Dipikir-pikir, bener ya kata orang, semakin majunya jaman ditambah dengan canggihnya teknologi, justru membuat hubungan antar manusia jadi jauh. Hal sepele seperti tersenyum saat bertemu teman atau tetangga di jalan terasa menjadi sesuatu yang di paksakan. Ada juga yang sengaja menghindar. Padahal kalau di renungkan lagi, hal yang sepele tersebut bisa berdampak besar di kemudian hari, misalnya barangkali membutuhkan bantuan tetangga ketika keluarga kita mengalami kesulitan. Karena tetangga adalah orang terdekat di lingkungan rumah. Betul nggak? Hehehe.


Love.
Amelia Utami

You May Also Like

0 komentar