Review Novel Metropop : Some Kind of Wonderful

by - Februari 01, 2017

Gambar di ambil dari Google
Sinopsis :

Liam Kendrict dan Rory Handitama memahami arti kehilangan. Liam pergi ke Sydney dengan dalih menggapai impian sebagai koki, walau alasan sebenarnya untuk menghindari cinta pertama yang bertepuk sebelah tangan. Di lain pihak, Rory sedang berusaha menata kehidupannya setelah suatu insiden membuatnya kehilangan orang-orang yang di sayanginya, dan melepaskan impiannya sendiri sebagai pemusik.

Mereka memahami arti berduka, meski belum mengerti caranya...

***

Ini pertama kali saya membaca novel Winna Efendi. Sebelum-nya saya mengetahui namanya ketika menonton film yang di adaptasi dari novelnya, Refrain. Saya belum pernah membaca novelnya, tapi saya suka filmnya. 

Saat membaca halaman pertama, saya sudah mengeluh, pemakaian bahasa baku tidak terbiasa untuk saya. Rasanya kaku dan terkesan seperti novel terjemahan. Oke, ini novel dengan setting luar negeri dimana tokoh-tokohnya kebanyakan bule atau keturunan bule. Bertebaran kata-kata bahasa inggris sudah biasa. Percakapan dengan  bahasa indonesia yang baku, lets see.

Kemudian saya membaca halaman selanjutnya dan selanjutnya, kemudian pelan-pelan saya jatuh cinta. Dengan ceritanya, dengan cara mbak Winna mendeskripsikan suasana dan tempat. Ada banyak kata suka ketika megikuti cerita Rory dan Liam.
  1. Saya suka cara Liam mendekati Rory. Natural, santai, tidak memaksa dan selanjutnya mengalir begitu saja. Mereka menonton film, mengobrol, jalan-jalan di sekitar Sydney dan melakukan tantangan makanan dengan wisata kuliner, yang nama makanannya susah banget di sebutin 😂. Saya nggak tau tu makanan-makanan bentuknya macam gimana. Anehnya, saya nggak terganggu meskipun mau nggak mau saya harus mengejanya 😅
  2. Saya suka kesedihan Rory di ceritakan dengan porsi yang pas. Tidak berlebihan. Apa adanya. Ya memang begitulah rasanya kehilangan orang-orang yang di sayang. 
  3. Saya suka persahabatan tulus antara Rory, Daphne, Angelo dan Noah. Beberapa candaan mereka ada yang cheesy bagi saya, tapi it's ok. Mereka baik banget. 
  4. Saya suka Stan, Julie and Homey. Bener kata Liam, they are warm. Homey, terutama, dengan hanya membayangkannya saja, saya dapat merasakan tempat itu hangat seperti rumah. 
  5. Saya suka kisah kasih tak sampai antara Liam dan Wendy tidak banyak drama layaknya novel-novel pada umumnya. Adegan layaknya drama ada, tapi kemudian setelahnya they are move on. Tidak ada adegan patah hati yang mendayu-dayu.
  6. Dan yang terakhir....saya suka ending-nya. Manis. Sesuai dengan tebakan saya. Hahaha.
Sebenarnya saya tidak merencanakan membeli Some Kind of Wonderful. Novel yang saya pesan kosong, mau nggak mau saya harus menggantinya. Tergiur dengan hadiah pouch dan tanda tangan penulis, akhirnya saya ikut PO. Saya tidak memiliki ekspektasi yang tinggi. Saya hanya butuh bacaan ringan. Dan seperti yang sudah saya review di atas, novel ini tidak mengecewakan, meskipun masih banyak typo di sana sini. I'm lucky karena lagi-lagi nggak salah pilih 😜.

Di tunggu novel selanjutnya, mbak Winna 😄 btw, pouch-nya sangat berguna, loh.

Love.
Amelia Utami

You May Also Like

0 komentar