Self Reward

by - Juni 28, 2017


Hai, gaes....

Di penghujung bulan Juni ini dan besok udah mulai masuk kerja (hmmm mendadak bete 😂), saya akan membahas tentang Self Reward. Yang udah baca tulisan saya tentang Sharing : Uang Gaji Kalian di Pergunakan untuk apa? pasti kalian sudah tau bahwa setiap bulannya saya selalu menyisihkan uang gaji saya untuk memberikan achievement kepada diri saya sendiri atau biasa disebut self reward.

Apa itu self reward?

Secara sederhana self reward bisa di artikan sebagai memberikan penghargaan kepada diri sendiri karena sudah bekerja keras, berusaha melakukan yang terbaik atau mencapai target dalam hidup atau pekerjaan. Bentuknya macam-macam : seperti pergi berlibur, pergi ke salon atau spa, membeli tas, baju, sepatu, make up dan lain-lain. Intinya, self reward itu menyenangkan diri sendiri. Jadi biasanya kita melakukan dan membeli barang yang sebenarnya nggak terlalu kita butuhkan, lebih kepada yang kita inginkan. Hehehe namanya juga menyenangkan diri sendiri. Ya kan? *alasan supaya nggak di bilang boros*.

Seperti bulan ini saya membeli sepatu yang saya pengenin dari beberapa bulan yang lalu sebagai self reward. Bukan hanya bulan ini, tapi setiap bulan saya hampir melakukan self reward. Beli buku, baju, beli makanan yang di pengenin atau belanja online.

Bagi saya pribadi, self reward itu penting sebagai menghargai diri sendiri karena sudah bekerja keras selama satu bulan : menghadapi pekerjaan menumpuk, stress saat ada sesuatu yang terjadi diluar kendali, emosi yang keluar tak terkontrol ataupun karena berhasil bekerja sesuai target yang direncanakan. Self reward semacam "hiburan" agar hati tetap senang atau pikiran tetap positif seperti..."nggak apa-apa hari ini pulang lembur, nanti pas gajian saya mau beli baju yang saya mau di online shop". 

Yes, self reward being keep positive.

Apakah self reward bisa di lakukan saat mengalami kegagalan?

Sangat bisa dan disarankan agar terhindar dari self punishment. Saat gagal, kita cenderung menghukum diri sendiri dengan mengatakan kata-kata negatif seperti..."saya gagal karena saya ceroboh atau usaha saya tidak maksimal". 

Self reward bisa mengalihkan pemikiran negatif tersebut dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan. Saya pernah melakukannya ketika gagal interview kerja tahun 2014 lalu. Ketika nama saya tidak ada dalam daftar peserta yang lolos interview, saya otomatis kecewa dan menangis. Terlebih karena itu bukanlah kegagalan saya yang pertama. Kemudian saya mengajak Defbry untuk jalan-jalan naik motor di malam hari. Kita keliling kota Bandung nggak tentu arah. Selama di perjalanan, saya berusaha menghibur diri saya dengan kata-kata positif..."nggak apa-apa Ami, gagal itu hal biasa. Kamu udah melakukan yang terbaik". Sampai akhirnya saya minta berhenti di warung nasi padang dan makan di sana. Besoknya? Saya udah happy lagi 😊

Jadi, buat teman-teman, khususnya yang pekerjaanya penuh under pressure seperti saya, nggak ada salahnya melakukan self reward setiap bulan. Bukan pemborosan, tapi lebih ke upaya agar diri kita tetap semangat bekerja atau melalui hari-hari dengan perasaan gembira. Memang sih motivasi bukan hanya dari self reward saja, tapi setidaknya selain diri kita, siapa lagi yang bisa lebih di andalkan? So, doing self reward! Xoxo

Love.
Amelia Utami

You May Also Like

0 komentar