The Sister Goes to Thailand (Part 2) : Bangkok
Mari kita lanjutkan postingan selanjutnya tentang jalan-jalan ke Thailand. Di part 2 ini saya akan membahas tempat wisata mana saja yang saya kunjungi di kota Bangkok.
Berbicara tentang Bangkok, yang baca postingan saya di instagram pasti sudah tau bahwa kota ini merupakan salah satu kota paling macet di dunia. Memang terasa sekali waktu kita banyak terbuang di jalan, terutama untuk menunggu lampu merah. But yeah karena ini kunjungan wisata jadi tidak terlalu membuat saya bete sebenarnya. Karena ketika mobil bus kami stuck, biasanya saya ambil foto jalanan atau gedung di kota Bangkok dari kaca jendela bus.
Hari senin pukul 07.45 kami di jemput di hotel dan langsung menuju tempat wisata yang pertama, yaitu Wat Traimit atau lebih dikenal dengan The Temple of Golden Buddha. Namanya juga kunjungan wisata ke tempat suci ya, jadi kami dilarang berisik karena ada orang yang lagi sembahyang, tidak boleh menggunakan baju seksi (lagian saya pake hijab juga hehe), tidak boleh menggunakan kamera dengan lampu flash, harus melepaskan alas kaki dan tidak boleh foto selfie. Iya beneran. Jadi, kalau mau foto kita harus minta tolong ke orang atau guide.
Patungnya terbuat dari emas murni |
Didepan foto mendiang Raja Thailand |
Fyi, foto mendiang Raja ini terpampang hampir di seluruh jalan, gedung instansi pemerintah bahkan di pintu masuk tol! Menurut Ms Maya, masyarakat Thailand masih dalam suasana berkabung dan itu bisa berlangsung selama satu tahun. Wow!
Setelah melihat kemegahan Wat Traimit, kami menuju tempat wisata selanjutnya. Masih nuansa temple, kami mengunjungi candi paling cantik di Thailand, yaitu Wat Arun. Yang seru dari Wat Arun tentu saja kita harus menyebrangi sungai dengan menggunakan perahu untuk sampai kesana. Karena saya takut dengan air sungai, sepanjang menyebrang saya memegang tangan kakak saya dengan erat. Nggak berani foto. Nggak berani gerak. Pokoknya duduk diem aja. Berani ambil foto ketika perahu belum jalan. Cemen ya? Hahahaha
*aku nggak cocok main di air*
Warna air sungainya sama ko kaya di Indonesia. Cokelat butek gitu. |
Foto di ambil sebelum perahu jalan 😂 |
Salah satu bangunan yang ada di komplek Wat Arun |
Saat kami kesana bangunan candi sedang di renovasi jadi kami tidak bisa masuk hiks. Harus puas hanya dengan berfoto dari luar bangunan saja.
Oh ya, yang mau beli oleh-oleh, pasar di dalam komplek Wat Arun bisa menjadi pilihan tepat. Selain harganya murah, penjualnya juga bisa ngomong Bahasa Indonesia.
DAN LAGI, BISA BAYAR PAKE RUPIAH!
GIMANA PENGUNJUNG NGGAK PADA KALAP COBA!!!!!
Satu kaos harganya cuma 100 baht aja alias 40 ribu. Beli banyak bisa buat di jual lagi kan? *otak dagang* *padahal harus ingat bagasi* |
Btw soal oleh-oleh. Sebenarnya saya bukan tipe orang yang kalau travelling suka beli oleh-oleh atau belanja. Kata orang mumpung lagi di luar negeri jadi harus belanja sepuasnya. Kalau saya kebalikannya, mumpung lagi di luar negeri saya mau ambil foto sepuasnya. Karena saya ingin kenangan saat travelling tidak hanya di abadikan di ingatan, tapi juga melalui gambar. Kalaupun beli oleh-oleh, ya paling untuk keluarga dan teman-teman terdekat saja. Buat diri sendiri? Haha kadang nggak kebeli.
Puas belanja di Wat Arun, perjalanan kami berlanjut ke MBK Mall untuk free time shopping! Iya, belanja lagi. *seketika langsung pelukin dompet*
Kami dikasih waktu belanja di MBK hanya dua jam saja. Kalau saya dan kakak sih lebih milih ke Madame Tussaunds daripada belanja. Alasannya, MBK itu sama kaya mall-mall di Indonesia. Lagian belanja di mall harganya lebih nggak manusiawi di dompet saya *turis kismin*
Madame Tussaunds ini tidak termasuk ke dalam itinerary, jadi guide memberikan tambahan pilihan wisata tersebut kepada peserta tour. Tambahan biaya untuk tiket masuk Madame sebesar 800 baht (Rp. 320.000). Lumayan mihil ya, tapi kami pikir kapan lagi bisa foto dengan patung lilin tokoh-tokoh terkenal 😁
Bersama patung lilin Ir. Soekarno |
Bersama patung lilin Lady Diana. Gue berasa pendek hahahaha |
Ini Obama tinggi bener yaaaa |
Setelah dari Madame Tussaunds, kami turun ke bawah untuk jajan di Food Street. Buat yang mau coba jajanan Thailand, Food Street bisa jadi pilihan. Banyak makanan dan cemilan yang halal. Pilihan makanannya pun banyak.
Yang ada udangnya itu harganya 125 baht dan yang kaya pentol gitu 100 baht dapet 4 tusuk. Untuk rasa, not bad lah. |
Malam harinya, kami menikmati kota Bangkok dengan menonton pertunjukkan Cookin' Nanta Show. Show yang berasal dari Korea Selatan ini mempertunjukkan atraksi memasak yang kocak dan mengundang tawa dari 4 koki lucu dengan tingkah yang konyol.
Sayang sekali, selama pertunjukkan berlangsung penonton dilarang mengambil gambar atau video sama sekali. Jadi, tidak ada foto dokumentasi yang saya ambil hiks
Gambar di ambil dari http://www.sunburstadventure.com/cooking-nanta-show-bangkok.html |
Sebenarnya nggak banyak tempat wisata yang kami kunjungi selama di Bangkok karena keterbatasan waktu dimana kami harus melanjutkan perjalanan ke Pattaya. Tempat wisata kaya Grand Palace dan Patung Buddha tidur nggak terkunjungi. Cuma lewat doang. Sedih, tapi overall puas dengan tempat-tempat wisata yang di kunjungi.
Sampai ketemu di postingan Part 3 tentang tempat wisata di Pattaya ya :)
Love.
Amelia Utami
0 komentar