The Sister Goes to Thailand (Part 4) : Serba Serbi

by - September 25, 2017

Huaaaaaaaaa! 

Nggak kerasa ya postingan jalan-jalan ke Thailand udah masuk bagian akhir aja *yang ngetiknya mah cangkeul* 😭. Kali ini saya nggak akan lagi bahas tentang budget perjalanan atau itinerary. Untuk kedua hal itu silakan baca di post sebelumnya :

  1. The Sister Goes to Thailand (Part 1) : Review Hotel and Travel Agent
  2. The Sister Goes to Thailand (Part 2) : Bangkok
  3. The Sister Goes to Thailand (Part 3) : Pattaya

Gambar yang saya ambil ketika mau masuk bus. Meskipun nggak sempat menikmati naik tuk-tuk. Setidaknya ada foto untuk kenang-kenangan😁
Saya mau cerita yang ringan-ringan aja. Saking ringannya, mungkin postingan ini akan kurang berfaedah jika di tinjau dari segi traveller 😱Oke, yang pertama saya mau bahas tentang...travel agent Thailand! Loh ko bahas travel agent lagi? Kan sudah di bahas di part 1. Memang sudah, tapi hanya sekilas. Namanya doang. Yup, Sky Hub. Jadi, di Thailand itu buanyaaak sekali travel agent dan mereka saling bersaing. Hikmah yang bisa saya ambil dengan travelling menggunakan travel agent adalah saya jadi tau service mereka terhadap wisatawan asing itu bagaimana.

Sky Hub sendiri menunjuk Ms Waramas atau di panggil Ms Maya sebagai tour guide kami selama melancong di Thailand. Kesan pertama bertemu dengan Ms Maya saat sarapan di hotel Bangkok adalah guide yang ramah, cekatan dan sangat disiplin waktu. Kami di beritahu akan dijemput besok pagi pukul 07.45. Yup, bus dan guide datang tepat waktu!

Di setiap kursi penumpang bus di sediakan plastik untuk membuang sampah. Yang membuang sampah sembarangan di Thailand akan di denda 2000 baht (Rp. 800.000). Tanpa terkecuali di dalam bus!
Saat kami hendak makan siang di Bangkok, Ms Maya memberitahu bahwa kami harus sudah kumpul pukul 13.20. Salah satu peserta tour menyeletuk, "Di Indonesia itu sama aja pukul setengah 2, Miss". Dan tau apa jawaban Ms Maya? "Beda dong, setengah 2 itu 10 menit lagi". Skak mat! Jadi malu juga kan karena tau kebiasaan ngaret orang Indonesia.

Dari Ms Maya juga kami jadi tau beberapa fakta menarik tentang Thailand dan masyarakatnya :

  • Orang Thailand kebanyakan tidak fasih Bahasa Inggris. Kalaupun bisa, aksennya tidak jelas atau kurang bagus. Contohnya : "How much?", orang Thailand akan mengucapkannya "Howmat". Mereka lebih memilih belajar Bahasa Mandarin sebagai bahasa kedua mereka.
  • Orang Thailand tidak jelas mengucapkan huruf S. Misalnya SMS, mereka akan mengucapkannya dengan TMT, accessories jadi accessorrie. Pusing, kan? 
  • Minuman di Thailand lebih manis dari Indonesia. Nggak heran angka diabetes di negara ini tinggi sekali 😱
  • Terjawab sudah mengapa Bangkok menjadi salah satu kota paling macet di dunia. Penduduknya lebih mementingkan beli mobil dulu baru rumah. Alasannya karena gengsi. Hampir sama sih kaya masyarakat Indonesia 😂
  • Togel dan judi di legalkan oleh pemerintah. Polisi malah dengan santai menonton mereka yang sedang main judi di pinggir jalan. Alamaaak!
  • Taukah kamu bahwa Bangkok bukan nama asli ibu kota Thailand? Nama asli Bangkok ternyata panjang sekali, yaitu Krung Thep Mahanakhon Amon Rattanakosin Mahinthara Ayuthaya Mahadilok Phop Noppharat Ratchathani Burirom Udomratchaniwet Mahasathan Amon Piman Awatan Sathit Sakkathattiya Witsanukam Prasit. Dan SEMUA PELAJAR di Thailand harus afal nama asli ibu kota negara mereka. MAMPUS NGGAK, TUH? Untung aing orang Indonesia ya Allah 😭
Selama di Thailand, jadwal tour kami padat. Keluar dari hotel pukul 8 pagi baru kembali ke hotel pukul 10 malam. Dengan rentang waktu yang panjang itu, tidak ada satu pun tempat wisata yang terlewati dan SEMUA SESUAI DENGAN JADWAL. Nggak heran sih wisatawan asing yang berkunjung ke Thailand itu angkanya lebih tinggi dari Indonesia. Di liat dari travel agentnya saja sudah profesional. Beberapa kali saya bertemu dengan guide yang lancar berbicara Bahasa Indonesia, Spanyol, Mandarin dan Inggris saat memandu turis asing. Belum lagi bus pariwisatanya yang bagus dan bersih. Padahal paket wisata yang kami pilih ini paket yang paling murah loh! 😂 Dalam hal ini, di mata saya, pemerintah Thailand terbukti total dalam mempromosikan pariwisata negaranya. Di hari terakhir, kami di haruskan mengisi kuesioner dan tentu saja saya memilih Good Service untuk Ms Waramas yang sabar dan murah senyum 😄

Namanya juga travelling menggunakan travel agent ya, jadi kami harus bekerja sama dengan peserta tour lain. Dan yeah selalu ada drama peserta tour.

  • Drama tiga ibu-ibu yang suka telat dan komplain. Di antara kami semua, mereka yang suka telat kembali ke bus. Selalu ngaret dan terpaksa kami harus menunggu 10-15 menit. Ms Maya sampai menegur karena travel agent di Thailand sangat disiplin soal waktu. Pernah ada yang di tinggal beneran, loh. Oh iya, mereka juga yang suka komplain dan bawel. "Kapan kita ke wisata sini, Miss?", "Ko kita nggak ke tempat itu?" Bla bla bla. Ya ampun please deh kan udah ada jadwal itinerary-nya buibuk!
  • Drama nenek yang kecapean. INI NIH YANG SUKA BIKIN SAYA DAN KAKAK SAYA KETAWA. Jadi, ada peserta tour nenek-nenek yang kami panggil popong. Hebat loh karena beliau udah travelling ke Hongkong, China dan negara asia lain. Ya maklum lah ya namanya juga udah tua, dia pernah teriak di dalam bus saat malem, tapi kami masih jalan. "Miss, besok jalannya jangan malam-malam ya. Kaki saya nggak kuat jalan". Buahahaha dikira peserta tour-nya dia doang kali ya! Terus di Pattaya dia cuma pake celana kaya piyama gitu dan pas jalan, celananya panjang sebelah, pendek sebelah, sambil ngomel-ngomel : "Ini yang terakhir gue pergi travel. Gue mau istirahat. Udah capek". Puncaknya pas di Nong Nooch Village dia pipis di toilet cowok. Pas ditegur, dia jawab dengan santai : "Bodo amet. Gue kebelet pipis". SEHAT, NEK? 😂😂😂
  • Drama bapak aneh. Ada peserta tour bapak-bapak yang suka "gangguin" saya dan kakak. Beliau kalau ngeliat kami bawaannya heran mulu. "Kalian berdua aja ke Thailand? Berani ya" atau "Kalian di cariin sama ibu bapak nggak?" atau "bawa kopernya kuat nggak?". ALLAHU AKBAR DIKIRA KITA ANAK KECIL 😭😭😭Pak, kami udah kerja, pak! 
Bandara Don Moeang Bangkok yang ternyata lebih luas dari perkiraan saya.
Udah masuk gate masih aja belanja. ITU KAKAK GUE!

Ada baiknya nukar uang baht dimana?
Di Indonesia. Dan kalau bisa nukarnya 2x. Dari rupiah ke dollar,dari dollar ke baht karena nilainya lebih tinggi. Jangan kaya saya nukar baht di Thailand. Jatuhnya jauh lebih mahal 1 baht/420 yang harusnya 400.

Uang baht Thailand
Beli oleh-oleh dimana? Apa aja?
Di pasar makanan kering Pattaya. Lupa namanya hahaha. Kalau saya sih beli oleh-oleh makanan kaya kripik duren monthong yang terkenal itu, permen mangga dan durian, cokelat gajah, matcha greentea latte dan pocky. 


Selain makanan, kami juga beli sabun wangi khas Thailand. Ini beli di bandara. Lebih murah beli di Floating Market Pattaya.
Selebihnya sih beli oleh-oleh standar kaya gantungan kunci, kaos, tas, pouch dan printilan-printilan lain. Belinya di pasar Wat Arun.

Pengeluaran terbesar buat apa aja selain buat oleh-oleh?
Buat jajan dan makan di pesawat kali ya haha. Karena perjalanan Jakarta-Bangkok ditempuh selama 3,5 jam, saya nggak kuat kalau nggak makan dan minum 😁

Nasi Bali yang dibeli dipesawat. Harganya? 55 ribu! Haha
Seru nggak travelling sama saudara kandung?
Seru, tapi bukan berarti kita nggak pernah berantem selama di Thailand ya wkwk. Paling sebel kalau saya udah capek, kakak saya masih punya energi untuk foto-foto dan terpaksa saya ngikutin atau kalau kakak saya jalannya lelet, saya melangkah jauh lebih cepat ke depan hahaha. Dan yang lebih dongkol kakak saya itu kalau dandan luamaaaa. Pake maskara dulu, eyeliner, dll. Sempet gitu ya? Hmmmm.

Sekian cerita ringan dari jalan-jalan ke Thailand. 
Good Bye!
Sampai ketemu di postingan jalan-jalan berikutnya 😘


Love.
Amelia Utami

You May Also Like

0 komentar