The Sister Goes to Thailand (Part 3) : Pattaya

by - September 21, 2017

Tiba di Pattaya pada malam hari kami langsung di sambut oleh gemerlapnya lampu-lampu kota, suara musik yang mengalun kencang, serta cafe dan trotoar jalan yang di penuhi oleh wisatawan asing maupun masyarakat lokal. Tak heran, Pattaya di sebut juga dengan kota malam karena memang surganya hiburan malam.

Suasana Pattaya di malam hari. 
Di perjalanan menuju Museum 3D Art In Paradise, Ms Maya bercerita bahwa hiburan malam di Pattaya seperti pijat plus plus, wanita "malam", banci show, striptis dance banci sampai show banci telanjang (wadaw)- bebas beroperasi dan dilegalkan oleh pemerintah. Hmmm hati-hati ya bagi yang bawa suami atau pacar. Pegangin yang kenceng biar malamnya nggak kabur hahaha.

Sama seperti di Bangkok, di Pattaya pun kami di tawarkan untuk mengunjungi wisata tambahan (dengan biaya tambahan pula tentunya) di luar itinerary, yaitu Alcazar "banci" Show. Tenaaang, kalau show ini sih aman. Kata Ms Maya hanya atraksi banci biasa. Saya sendiri nggak begitu tertarik jadi nggak ikut dalam wisata tambahan tersebut. Ketika tiba di Alcazar untuk mengantar peserta lain yang ingin nonton, saya iseng melihat keluar jendela bus dan...benar adanya bahwa banci Thailand itu cantik-cantik, bo! Yang saya salut sih riasan make up mereka. Asli, rapih amet. Saya aja yang perempuan tulen belum tentu bisa dandan begitu.

Kami tiba di Museum 3D Art in Paradise sekitar pukul 8 malam.

Pintu Masuk Art in Paradise
Museum 3D ini mengingatkan saya pada De Mata Yogyakarta. Sama-sama mengusung lukisan 3D, bedanya Art in Paradise Pattaya lebih luas dan gambarnya lebih beragam menurut saya. Ada beberapa lukisan 3D yang sama persis seperti di De Mata. Oh ya, bedanya lagi kalau di Art in Paradise kita harus melepaskan alas kaki kita.




Keluar dari De Mata, kami berpencar jalan kaki menikmati kota Pattaya di malam hari. Makin malam, makin ramai. Makin malam, musiknya makin kencang. Makin malam, banyak perempuan dengan pakaian yang makin pendek. Saya ngapain? Jalan kaki nemenin kakak saya ke drug store beli hansaplast. Duh, jauh-jauh ke Pattaya hahaha.

Besok paginya kami dapet bonus mengunjungi pantai Pattaya hanya 15 menit saja! Yup, karena jadwal yang padat kami ke pantai cuma buat foto-foto saja. Lumayan lah ya daripada nggak sama sekali. Dan menurut saya, pantainya B saja. Kalau mau melihat pantai Pattaya yang lebih bagus, kita harus menyebrang lagi menggunakan perahu. Di sana ada pulau yang kata Ms Maya pantainya jauh lebih bagus. Sayangnya, kami nggak kesana.



Perjalanan berlanjut menuju Honey Bee Farm. Saya kira awalnya cuma toko madu biasa. Nggak taunya ini peternakan lebah. Menarik. Semua tentang lebah bisa di ketahui di tempat ini, mulai dari lahirnya lebah, terbentuknya sarang hingga mengeluarkan madu berkualitas yang berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit.

Kandang lebah yang paling kecil
Pemandu kami asal Indonesia di Honey Bee
Kami menghabiskan waktu di Honey Bee lumayan lama. Sekitar 1,5 jam. Di ruangan khusus kami di ajak untuk mencicipi madu murni. Rasanya beda dari madu yang dijual di pasaran.

Saya sampai habis 3 gelas saking enaknya hehe
Setelah dari Honey Bee kami melanjutkan perjalanan menuju Floating Market Pattaya! Belanja lagi, kuliner lagi. Buat kamu yang belum puas belanja oleh-oleh, kamu bisa beli di Floating Market ini. Harganya nggak jauh beda dengan di Wat Arun.


Dalamnya sih hampir sama kaya Floating Market Lembang. Bedanya FM Pattaya ini bagi saya lebih alami dan apa adanya gitu loh. Jadi nggak keliatan buatannya. Ya kaya pasar apung beneran. Eh, emang beneran sih hahaha.



Bagi yang beragama islam, hati-hati dalam membeli makanan di sana ya. Ada beberapa makanan yang tidak halal, seperti sate buaya dan sea food dengan minyak babi. Jangan lupa cobain duren montong yang katanya endeus banget! (Ps : saya nggak suka durian sih haha)


Nong Nooch Village menjadi wisata yang kami kunjungi selanjutnya. Ada dua show yang kami tonton yaitu Cultural Show dan Elephant Show.

Cultural Show yang menceritakan cerita rakyat Thailand.
Cultural Show yang menceritakan permainan tradisional Thailand.
Penutupan Cultural Show yang megah.
Show yang tidak boleh di lewatkan juga adalah Elephant Show. Secara udah jauh-jauh datang ke negeri gajah pasti pengen tau dong atraksi gajah di sana tuh kaya gimana.



Untuk pertunjukkannya B aja, tapi untuk gajahnya saya kagum karena baru pertama kali liat ada gajah yang badannya gede banget. Waktu belalainya ngedeketin ke tempat duduk penonton, alhasil saya ikut jerat jerit (haha mulai lebai). Di show ini kita juga boleh ngasih makanan dan foto bareng dengan gajahnya.

Oh ya, Nong Nooch Village ini sebenarnya kaya tropis garden gitu. Banyak bunga-bunga dan kebun kaya di Taman Bunga Nusantara Cianjur. Kalau saya sih nggak sempet foto di kebunnya karena sibuk ngabisin makan siang. Lapar boo lapaaar! 😂


Hari makin siang dan cuaca kota Pattaya makin panas. Kami masih semangat melanjutkan perjalanan ke Silverlake Vineyard, kebun anggur milik artis terkenal di Thailand. Wow!

Selain terkenal dengan minuman anggurnya, Silverlake juga terkenal dengan pemandangannya yang indah (katanya sering dijadikan lokasi syuting dan prewedding). Dan juga instagram-able banget. Kids jaman now pasti suka 😁



Dan wisata terakhir yang kami kunjungi di Pattaya adalah Gems Jewellery. Yup, yang mau shopping berlian atau perhiasan dengan batu permata dengan harga paling murah 800 ribu dan ada yang mencapai 250 juta, silakan datang ke tempat ini. Sebelum ke tokonya, kami di ajak wisata dulu tentang sejarah permata dan proses pembuatannya dengan menggunakan kereta api bawah tanah.

Kereta yang menemani kita
Patung yang memperagakan proses menambang batu permata
Patung yang memperagakan salah satu proses pembuatan permata
Kami yang belum mampu membeli perhiasan permata, cukup terhibur dengan adanya wisata permata dengan menggunakan kereta ini. Ada nggak peserta tour yang beli? Adaaaa. Dan saya langsung bisik-bisikkan sama kakak, "Itu pasti uang sakunya banyak banget". Apalah daya kami yang uang sakunya pas-pasan hahaha.

Dibandingkan di Bangkok, wisata yang kami kunjungi di Pattaya ini lebih banyak dan beragam. Meskipun capek karena tour-nya seharian full, but it's fun. Namanya juga jalan-jalan, kan? 😛

Sampai ketemu di postingan saya yang ke-4, sekaligus menjadi postingan terakhir tentang jalan-jalan ke Thailand. See you!


Love.
Amelia Utami

You May Also Like

0 komentar