Drama Mengurus Perpanjangan Paspor
Awalnya saya nggak berniat untuk perpanjang paspor dalam waktu dekat. Mengingat mengurus paspor itu butuh waktu yang nggak sebentar dan saya males izin kerja. Tapi bener kata orang, godaan travelling emang suka dateng pas paspor sudah expired. Dan godaan itu datang dari kakak perempuan saya. Sempet nggak tergoda karena takut nggak di bolehin cuti lama, tapi akhirnya saya tergoda. *anaknya emang gampang dirayu*
Oke, tanggal 13 Juli 2017 saya berangkat jam tujuh dari rumah ke kantor imigrasi Cirebon yang memakan waktu sekitar satu jam. Dari sini drama di mulai. Sebenarnya udah ada tanda-tanda nggak enak. Di mulai dari Bapak saya minta pulang lagi karena pengen pipis dan pengennya pipis di rumah.
Ya Allah padahal udah agak jauh jalannya :(
Sabar....
Yaudah lah kita balik lagi kerumah dan baru berangkat jam setengah delapan. Sampe kantor imigrasi jam setengah sembilan. Dan yeah walaupun mencoba untuk nggak mempercayai berangkat ke imigrasi harus pagi-pagi -karena percaya proses di imigrasi udah lebih baik, toh akhirnya tetep nggak dapet no antrian.
"Harus nyampe sini jam setengah enam pagi, Neng. Loket antrian sudah buka" kata petugas imigrasi.
Ebuset, dari rumah jam berapa tuh? Hmm
Akhirnya saya dapet no antrian Waiting List no 07 tanggal 28 Juli 2017. Jadi, petugas imigrasi itu ngasih kita 2 opsi antrian. Mau antri subuh-subuh atau pake antrian WL itu. Yaudahlah saya pilih antrian WL, mau gimana lagi? Terlalu capek kalau besok harus dateng lagi. Subuh-subuh pula. Hikmahnya, saya disarankan untuk mengecek berkas-berkas persyaratan. Dan ternyata saya kurang syarat, yaitu surat referensi dari perusahaan tempat saya bekerja. Fiuuuuh untung, nggak terlalu sia-sia sebenarnya.
Note : bagi yang berstatus karyawan, ada yang bilang nggak perlu pake surat referensi kerja, tapi saya saranin untuk bawa karena petugas imigrasi nggak mentolerir berkas persyaratan yang kurang.
Walaupun sudah dapet antrian WL, saya tetep berangkat pagi-pagi dari rumah. Saya pengen urusan ini cepet beres. Yakaliii bolak balik mulu dikira nggak pegel :( dan sampai imigrasi saya langsung menukar antrian WL saya. Dapet lah antrian no 1.
Perlu diketahui, loket antrian memang buka dari jam setengah enam pagi, tapi pelayanan buka jam setengah sembilan. Itu artinya kita tetep aja nunggu sampai kantor buka. Untungnya ada fasilitas kantin, tempat duduk, toilet yang bersih dan Musholla. Jadi, nggak terlalu betelah nunggunya.
Jam 8 lebih saya langsung masuk kantor imigrasi dan disuruh menunggu didepan loket pelayanan informasi. Nah, nanti no antrian kita dipanggil sama petugas untuk verifikasi berkas persyaratan.
Dan tibalah giliran saya....
- Kartu Keluarga asli dan fotokopi, oke.
- E-KTP asli dan fotokopi, oke. Oh ya just info, harus E-KTP ya. Soalnya saya lihat ada yang di suruh balik lagi karena pake KTP Dishub alias KTP sementara. Jadi, nggak bisa di proses hari itu.
- Paspor lama asli dan fotokopi bagian depannya saja.
- Surat referensi pekerjaan asli.
- Akta kelahiran asli dan fotokopi.
Jreng...jreng...drama lainnya pun di mulai.
Awalnya proses verifikasi berkas berjalan lancar sampai petugas bertanya : "Nama ibunya sebenarnya siapa?"
Hah? Sempet nggak ngeh dan jawab dengan muka polos...SITI URIPAH.
"Kenapa di akte kelahirannya diketiknya nyonya uripah?"
WADUH.
KERINGAT DINGIN.
DEG-DEGAN.
Jujur aja, saya nggak pernah betul-betul ngecek akta kelahiran saya. Yang penting nama ejaan saya bener. Udah gitu doang.
MASA IYA KUDU BALIK LAGI KAYA ORANG DI SAMPING GUE? :(
Alamaaak jujur aja waktu bikin paspor lama nggak seketat ini. Seinget saya nggak pernah ditanyain sampai detail gitu. Jeli juga mata petugasnya hmmm.
Tapi kepanikan saya hanya sesaat, dengan pede saya jawab : "Waktu bikin paspor lama nggak masalah tuh". Padahal dalam hati dag dig dug deeer!
Petugas yang udah bapak-bapak tua itu pun akhirnya nginyem dan meloloskan saya ke tahap selanjutnya. Fiuuuuuh!
Oh ya, jangan lupa beli surat pernyataan bermaterai di koperasi imigrasi. Jangan kaya saya yang memang udah lupa ngurus paspor, disuruh beli dulu ke koperasi saat sedang verifikasi berkas berlangsung.
Tahap selanjutnya kita dapet no antrian lagi untuk wawancara dan foto di hari itu juga. Yaaas untuk yang satu ini saya harus mengakui proses di imigrasi jauh lebih baik dari waktu saya bikin paspor pertama kali di Bandung. Udah mana ngantrinya berjam-jam cuma buat verifikasi berkas. Dijamin bikin emosi lah :(
Begitu no antrian kita di panggil, kita di minta berkas-berkas persyaratan yang asli lagi. Diperiksa lagi. Degdegan lagi wkwk. Abis itu kita foto sambil di wawancara rencana kunjungan kita kemana. Harus jawab jujur ya karena (katanya) akan mempengaruhi paspor kita bakal disetujui terbit atau tidak.
Beres wawancara dan foto, saya harusnya dikasih dua lembar print out : buat ngambil paspor nanti dan billing pembayaran. Dan sialnya, giliran saya print out billing pembayaran sedang maintenance alhasil kode billing nggak muncul.
Yaelaaa, drama apalagi iniiiiiii....
Sama petugas dikasih tau kalau kode billing nanti di sms. Saya nggak tau sih kalau di kantor imigarsi lain, tapi kalau di imigasi Cirebon ada no yang bisa di hubungi untuk sms gateway. Jadi kalau mau tau info tentang proses paspor kita bisa hubungi no tersebut dan di balesnya cepet loh. Sangat membantu.
Balik lagi, ternyata drama belum berakhir. Sudah 2 hari sejak wawancara dan foto, saya belum juga disms kode billingnya. Ya gimane mau bayar kalau nggak ada kode billingnya? Oh ya, sekarang pembayaran paspor bisa melalui semua bank dan kantor pos. Jadi, nggak cuma bank BNI aja. Total pembayaran Rp. 355.000 untuk jenis paspor biasa 48 halaman.
Hari Senin tanggal 31 Juli 2017 saya memutuskan untuk mengirim sms gateway untuk mendapatkan kode billing pembayaran paspor saya. Cukup lama balesnya nggak seperti biasa. Anjiiiir saya selalu degdegan aja jadinya. Satu jam kemudian hp saya bunyi dan yaaaaa saya dikasih tau kode billingnya. Tanpa pikir panjang saya langsung bayar dan nunjukin kode billing ke teller BRI. Kenapa BRI? Karena ada di samping kantor saya. Tinggal jalan kaki haha.
Dan drama masih berlanjut. Saat menunggu antrian di bank saya sempet dicaperin sama CSnya. Pantes dari saya masuk bank gelagatnya udah aneh. Ya nawarin nulis slip di mejanya lah, pura-pura nanya no antrian dan terakhir minta no hp dengan alasan harus ditulis di slip pembayaran.
Kemudian....dia whatsapp. Nanyain saya udah berkeluarga atau belum.
Cape deeeeh!
Dari pihak bank kita dapet slip pembayaran dan print out bukti penerimaan negara atau apa gitu saya lupa hehe. Nah nanti dua-duanya dibawa saat pengambilan paspor beserta print out dari imigrasi itu. Paspor sudah jadi tiga hari setelah pembayaran. Disarankan pengambilan paspor jam satu siang.
Dan taraaaaa....paspor baru saya sudah jadi.
Paspor Baru |
Pengambilan paspor nggak lama ko. Dan nggak pake no antrian. Bagi kamu yang paspor lamanya ingin dikembalikan seperti saya, saat disuruh fotokopi paspor baru, kamu akan disuruh juga untuk membeli surat pernyataan pengembalian paspor lama bermaterai dan fotokopi satu lembar.
Paspor Lama |
Semoga informasinya bermanfaat ya :)
Love.
Amelia Utami
2 komentar
Sms gateway ke nomer siapa mba? Soalnya saya juga belum dapat kode billing. Disuruh WA tapi gak aktif
BalasHapusSms gateway ke no imigrasi setempat. biasanya setiap imigrasi ada no yang bisa di hubungi. Semoga membantu ya.
Hapus