However, I'm Happy.

by - Mei 06, 2015

Ada beberapa jenis teman yang ada di dunia ini :


1. Sahabat
2. Teman dekat
3. Teman biasa
4. Teman yang hanya sekedar kenal.

Dari ke empatnya, saya termasuk orang yang menganggap teman-teman saya dengan jenis yang berubah-ubah. Misalnya, teman yang tadinya sekedar kenal, jadi teman dekat. Teman dekat, jadi teman yang hanya sekedar kenal. Teman biasa, jadi sahabat. Atau sahabat yang akhirnya jadi teman biasa saja. 

Tidak. Saya tidak membenci mereka. Saya memiliki alasan sendiri. Temen yang tadinya jauh jadi dekat, karena saya dan dia memiliki hobi yang sama, memiliki pemikiran yang sama dan enak aja di ajak ngobrol meskipun obrolannya nggak penting. Teman yang tadinya dekat jadi jauh karena kehadiran mereka lebih banyak menularkan energi negatif, jarang ketemu tapi sekalinya ketemu malah pinjem duit, komunikasi yang terputus atau pure karena saya butuh teman baru. Ya, seiring berjalannya waktu dan seiring bertambahnya usia, saya tidak mau bohong bahwa saya butuh lingkaran teman yang baru. Yang menularkan energi positif, membawa saya pada hal-hal yang baru dan pastinya saya nyaman berada bersama mereka.

Apakah saya melupakan teman-teman saya yang sebelumnya? Tentu tidak. Saya tetap berhubungan baik dengan mereka. Tapi dengan kapasitas dan feel yang berbeda. Maka dari itu saya tidak memiliki banyak teman. Karena ya itu tadi, sekalinya teman saya itu tingkahnya membuat saya tidak nyaman, maka saat itulah saya akan memutuskan untuk menjaga jarak. Bukan memutuskan silaturahmi.

Masalah jumlah teman saya yang sedikit bukan hanya itu saja penyebabnya. Sejak kecil saya tipe orang yang suka menghabiskan banyak waktu di dalam rumah bersama keluarga daripada bermain di luar bersama teman-teman. Kalau kata salah satu teman saya, saya ini adalah anak rumahan. Suka diem di rumah tapi nggak pernah bosen. Sebenarnya sih ya nggak gitu juga. Saya pergi keluar untuk main ya kalau ada yang ngajakin aja, kalau nggak yo wis di rumah atau di kosan aja. 

Sampai saat ini teman saya masih suka berubah-ubah, yang tidak pernah berubah adalah orang-orang yang saya anggap sebagai "saudara". Saya bertemu dengan mereka saat kuliah. Jumlahnya hanya empat orang. Sedikit kan? hehe. Saya menganggapnya saudara karena mereka lebih dari sekedar teman dekat atau sahabat. Mereka adalah orang-orang yang memiliki hati yang baik. Baiknya tidak bisa saya deskripsikan. Saya jarang bertemu dengan mereka, berkomunikas di HP pun jarang. Tapi saya memiliki keyakinan dalam hati, bahwa kami begitu dekat. Bahwa kami saling mendoakan satu sama lain. Dan bagi saya, itu lebih indah dari hubungan persahabatan manapun.

I don't care what people judge me ; agree or not, like it or not.
However, I'm happy.
I'm happy with the way I choose.

Love.
Amelia Utami
#30hariproduktifmenulis.

You May Also Like

0 komentar