Kalau di ingat lagi sekarang...APEU BANGET!

by - Mei 04, 2015

Hari ini saya nggak akan posting yang serius-serius, tapi nggak tau ya kalau kalian anggap ini serius saya nggak tanggung jawab! *muka galak*
Karena postingnya nggak serius, saya akan bercerita dengan panggilan "gue-elo". Alasannya ya biar lebih santai aja di bacanya atau bisa sambil haha hihi hehe.

OKE MULAI...

Pernah nggak sih lo mengalami kejadian di masa lalu yang saat itu buat elo takut atau merasa tidak berdaya? atau lebih begonya lagi, elo cuma bisa diem atau nurut tanpa bisa berbuat apa-apa? 

GUE PERNAH!!! 

Sebenarnya banyak sih ya, tapi gue mau ceritain yang menurut gue paling "apeu banget!".

Kejadiannya waktu SMP. Udah lama nggak sih? beloooooom! kalau gue jawab udah lama, ketahuan deh kalau gue udah tua. 

Selayaknya murid baru, gue di wajibkan untuk memilih ekstrakulikuler yang ada di sekolah. Tanpa banyak tanya sana sini, akhirnya gue pilih eskul paskibra. Kenapa? karena gue pengen ngibarin bendera. Waktu SD gue selalu kebagian jadi petugas pembaca doa setiap upacara. Dan gue bete abis karena temen-temen gue jarang ada yang dengerin. Keburu cape kali ya karena kelamaan berdiri. Nah, kalau ngibar bendera kan mata temen-temen gue pasti akan terpusat di gue, apalagi kalau gue dapet bagian bawain bendera. Beuh keren! Maklum ye namanya juga anak ABG masih bau kencur, eksistensi adalah nomer satu. 

Awalnya gue pikir bakal have fun. Ya namanya juga eskul kan kaya main aja gitu. Eh, nggak tau nya gue salah pilih eskul euy kayanya. Boro-boro have fun, yang ada gue tekanan batin. ESKUL INI BANYAK ATURANNYA!

Dari sekian banyak aturan, gue akan menyoroti hubungan antara senior dan junior yang udah mirip hubungan antara ibu tiri yang jahat dan anak tiri yang malang. Salah sedikit, langsung di tegur. Mukanya jutek, di omongin. Terlalu banyak senyum, di kira kegenitan. Pokoknya serba salah banget kaya lagunya Raisa. Terus nih ya, junior di wajibkan untuk menyapa seniornya dengan ucapan "SELAMAT PAGI", "SELAMAT SIANG", SELAMAT SORE" setiap ketemu mereka di lingkungan sekolah. Kalau sekedar menyapa sih ya nggak masalah, tapi ini SAMBIL HORMAT DAN SENYUM. Jengkel nggak sih? Bangeeeeeeet. Gue sama temen-temen gue sering banget tuh bela-belain ngumpet kalau ketemu mereka. 
Kalau ketemu mereka terus pura-pura nggak lihat, lebih gawat lagi ; DI BENDING DI TEMPAT! 
Gue bener-bener nggak berdaya saat itu. 


APAKAH PENDERITAAN GUE HANYA SEGITU?

TIDAAAAAAK!

Puncaknya adalah ketika pelantikan capas a.k.a Calon Paskibra. Jadi, semua eskul, termasuk paskibra ngadain kemping gitu. Gue masih inget banget itu kelas dua SMP dan tempatnya di Cibereum. Di sinilah "penderitaan" gue di mulai. Belum apa-apa, gue diwajibkan untuk membeli barang-baang yang di perintahkan pelatih di warung dengan uang receh plus harus di kasih kuitansi. Lo tau? yang bikin sengsara adalah uang receh itu tulisannya harus tahun 1991. YA KALIIIIIII CARI DIMANA! Akhirnya gue muterin dari warung satu ke warung lain demi uang receh 1991. 

Singkat cerita, kita udah sampai di tempat perkemahan. Siang hari masih wajar, sore hari masih wajar. Malem hari......"pembantaian" di mulai!

Para senior mulai drama dan cari-cari kesalahan. 

Yang namanya push up, bending, lari-lari udah nggak keitung lagi. Padahal gue cuma salah sebut jawaban sedikit aja. Nangis nggak? Nggaaaaaak! Dalam hati gue sumpah serapahin tuh para senior yang udah mirip nenek sihir.
Tapi ada satu moment yang paling gue inget malem itu. Yaitu saat senior gue tanya begini :

"Kamu cinta Indonesia nggak?"
"Ya, kang".
"Cium tanah kalau kamu cinta Indonesia".

Gue diem. Senior gue diem. 

Akhirnya gue cium tanah...di depan senior gue!!!!
Hilang sudah lah harga diri gueeeeeeee.

Ada lagi yang lebih nggak penting....

"Ami, kamu udah punya pacar belum?"
Hening.
"Udah belum?"
Masih hening.
"Kalau bohong dosa, loh".
Buset, bisaan aja ngancemnya. 
"U...udah teh".
"Namanya?"
Gue sebutin tuh namanya. Lengkap dengan kelas dan eskul yang dia ikuti.
*BEGO TINGKAT INTERNASIONAL!*
"Sekarang kamu lari keliling sepuluh kali sambil teriak kencang "aku cintaaaa......*sebutin nama pacar*

SUMPAH YA, KALAU KETEMU DIA LAGI GUE PENGEN BANGET NYEKEK LEHERNYA KALAU BOLEH!

Besok paginya kita hiking. Nah, di hiking ini nggak terlalu kejam ya. Karena emang agendanya itu edukatif. Jawab pertanyaan tentang paskibra atau tentang Indonesia di setiap pemberhentian pos. Kalau salah ya paling di bending atau push up lima kali.

Selesai hiking, baru deh "penyiksaan" di mulai lagi......

Satu grup hiking itu kan terdiri dari sekitar lima orang. Nah, tiap grup ini biasanya di kasih pertanyaan yang menurut gue nggak masuk akal banget. Misalnya : "Kamu tau lagu manuk dadali? coba nyanyikan lagu itu dengan menggunakan bahasa inggris. Saya hitung sampai sepuluh. satu, dua, tiga....." MATI NGGAK TUH? MANA CAPE KAN ABIS HIKING!

Kalau nggak bisa jawab hukumannya macem-macem :

Gue kebagian dapet hukuman harus beli minuman fanta pake es tapi di kasih duitnya seribu. Lo tau kan harganya lebih mahal dari itu? tapi senior gue nggak peduli, pokoknya harus dapet fanta dengan duit segitu plus di kasih kuitansinya. MODYAAAR!

Temen gue ada yang dapet hukuman suruh hormat sama tukang baso. Dan tangannya nggak boleh turun sebelum tukang baso itu hormat balik. Dan nggak boleh di kasih tau. Temen gue udah mirip orang gila!

Tapi yang paling kasihan itu salah satu temen deket gue, dia dapet hukuman suruh hitung semua jumlah pohon pinus di sekitar hutan perkemahan kita. YA TUHAN ITU BANYAK BANGET! Dan jumlahnya harus tepat. Dengan oonnya, temen gue itu akhirnya nurut. Doi bener-bener ngitung! Nggak boleh di bantuin lagi. Udahlah, kalau gue jadi dia, gue lebih milih pulang aja. Nggak akan selesai sampai lebaran juga. Fufufufu.

-----------------------------

Itulah sepenggal ceria gue yang "apeu banget!". Kalau di inget-inget lagi sekarang nggak kesel lagi, yang ada malah ketawa ngakak. Ko mau aja di gituin? kenapa nggak protes? HAHAHAHA.


Love.
Amelia Utami
#30hariprodukifmenulis

You May Also Like

0 komentar