Menggenggam Angin
Kedua tanganku sedang menggenggam angin
Tapi yang satunya ingin aku lepaskan, karena anginnya terlalu menusuk tulangku.
Angin yang satunya ingin aku genggam dengan kuat,
dan tanganku yang kosong ingin aku isi dengan harapan ;
semoga angin lain yang aku tunggu bersedia berhembus ke arah tanganku yang kosong.
Agar aku dapat memilih angin mana yang dapat aku genggam sepenuhnya
Walaupun aku sadar, angin yang aku tunggu sudah ada yang menggenggam dan
tidak akan semudah itu akan melepaskannya
Karena menggenggam angin itu sulit,
Sekali terlepas,
angin itu akan berhembus ke arah mana saja yang dia mau dan belum tentu kembali.
Jika aku berhasil menggenggamnya, aku akan mempertahankannya
agar tetap berhembus ke arahku,
meskipun anginnya menusuk tulang sekalipun.
Aku tak peduli.
Sekalipun aku harus mati karena angin!.
Jatibarang, 2011.
Love.
Amelia Utami
#30hariproduktifmenulis
0 komentar